Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Ahok: Banyak Kejanggalan dari Ahli Bahasa

Kompas.com - 13/02/2017, 18:49 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kuasa hukum terdakwa kasus dugaan penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama, Humphrey Djemat, menilai banyak kejanggalan dalam berita acara pemeriksaan (BAP) saksi ahli bahasa dari Universitas Mataram, Mahyuni.

Beberapa poin dalam BAP Mahyuni, dianggap mirip dengan BAP ahli bahasa Husni Muadz yang belum dihadirkan di persidangan.

"Banyak kejanggalan-kejanggalan yang kami lihat dari ahli bahasa. Begitu banyak BAP-nya, 14 nomor, yang sama dengan BAP ahli lain yang belum didengar," ujar Humphrey, di Kementerian Pertanian, Ragunan, Senin (13/2/2017).

(Baca: Ahli Bahasa Sebut Pidato Ahok Masuk Kategori "Abuse of Power" )

Humphrey menyebutkan beberapa nomor yang dia sebut sama seperti pertanyaan pada nomor 17, 18, 20, 85, 31, 32, dan 33. Dalam BAP nomor 17, Mahyuni ditanya mengenai arti kata penyalahgunaan sesuai kaidah KBBI. Pada BAP-nya, Mahyuni menjelaskan penyalahgunaan artinya melakukan sesuatu yang tidak sebagaimana mestinya.

"Tetapi di BAP saksi ditulis 'tidka' bukan tidak. Kami lihat di-BAP ahli Husmi Muadz juga sama persis penulisan kata 'tidka' itu," ujar Humphrey.

Kesalahan penulisan dan tanda baca juga terjadi di nomor lainnya. Humprhey mengatakan hal tersebut akan dia masukkan ke dalam nota pembelaan atau pleidoi.

"Semua akan kami masukkan dalam pleidoi nanti," ujar Humphrey.

Dalam persidangan, Mahyuni sempat menjawab bahwa kesamaan jawaban itu bisa saja terjadi. Khususnya untuk pertanyaan terkait definisi kata. Sebab, sumber rujukan dia dan Husni sebagai ahli bahasa bisa jadi sama.

Namun, pengacara Ahok memastikan kesamaan BAP itu tidak hanya pada pertanyaan terkait definisi.

Selain kesamaan BAP, Humphrey juga mempertanyakan pernyataan Mahyuni tentang temannya yang membantu mengetik.

"Bahkan, dia bilang ada orang yang bantu dia katanya, membantu untuk mengetik," ujar Humphrey.

Dalam sidang, Mahyuni sempat menyebut nama Satrio sebagai temannya dari Universitas Indonesia. Dia mengatakan, Satrio menemaninya ketika diperiksa polisi di Bareskrim Polri.

Mahyuni membutuhkan Satrio karena tidak memahami jalanan di Jakarta. Namun, Mahyuni mengatakan bahwa Satrio tidak mengetik BAP-nya karena BAP dia diketik langsung oleh penyidik.

Kompas TV Sidang ke-10 kasus dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias ahok kembali dilanjutkan. Menurut rencana agenda sidang akan mendengarkan keterangan 4 ahli yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com