Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Ahok-Djarot Ajak Warga Mengadu ke Bawaslu DKI

Kompas.com - 18/02/2017, 12:55 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Tim Pemenangan Ahok-Djarot membuka posko pengaduan terkait Pilkada DKI Jakarta 2017 di Rumah Borobudur, Jakarta Pusat. Banyak warga yang datang ke posko tersebut untuk mengadu, Sabtu (18/2/2017).

Sejumlah warga terlihat mengisi formulir aduan yang disediakan oleh tim hukum cagub-cawagub DKI Jakarta nomor pemilihan dua tersebut. Anggota tim hukum Ahok-Djarot, Ronny Talapessy, mengatakan hingga saat ini sudah terkumpul 2.000 formulir aduan dari warga terkait Pilkada DKI Jakarta.

Formulir tersebut akan langsung diserahkan ke Bawaslu DKI Jakarta.

"Kami mau Bawaslu supaya tegas buat menindaklanjuti pelanggaran ini. Ini kami mau berangkat," ujar Ronny, di Rumah Borobudur, Jakarta Pusat, Sabtu.

(Baca: Tim Ahok-Djarot Klaim Terima 2.000 Aduan Warga Terkait Pilkada DKI)

Ronny mengatakan, pengaduan itu adalah bentuk perjuangan demokrasi di Jakarta. Mereka mendesak Bawaslu DKI mengusut dugaan pelanggaran yang terjadi.

"Kami minta Bawaslu untuk serius demi demokrasi saat ini," ucap dia.

Ronny menjelaskan, ribuan aduan tersebut disampaikan warga melalui call center, email dan datang langsung ke posko. Mayoritas warga mengadu karena tidak bisa memilih pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta, Rabu (15/2/2017).

Selain itu, ada juga temuan mengenai warga yang bukan berasal dari Jakarta, tetapi bisa memberikan hak suaranya.

"Mayoritas aduan dari warga Jakarta Barat, Selatan dan Timur," kata Ronny.

Pantauan Kompas.com di lokasi, Tim Ahok-Djarot bersama warga berangkat dari Rumah Borobudur menuju Bawaslu DKI Jakarta sekitar pukul 11.00 WIB. Mereka terlihat menggunakan satu unit bus dan beberapa mobil pribadi.

Kompas TV Energi kembali dikumpulkan oleh pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandi untuk menerapkan strategi mencari tambahan suara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com