Pemerintah DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Foke, saya yakin bekerja keras untuk menanggulangi banjir.
Salah satu pekerjaan besar yang selesai di masa pemerintahan Foke adalah selesainya pembangunan kanal banjir timur, yang diharapkan bisa menanggulangi masalah banjir di Jakarta.
Mungkin jurus ini cukup jitu karena di awal 2012, Jakarta lolos dari siklus banjir lima tahunan yang biasanya melumpuhkan ibu kota.
Namun, pembangunan kanal saja nyatanya belum cukup. Aliran 13 sungai yang membelah Jakarta, curah hujan yang sangat tinggi, penanggulangan sampah yang belum maksimal, serta sistem drainase dalam kota yang buruk membuat pada awal 2013 Jakarta kembali kebanjiran.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, tahun 2013 banjir melanda 720 RT, 73 kelurahan, dan 31 kecamatan dari total 44 kecamatan di DKI Jakarta. Kerugian ditaksir mencapai Rp 20 triliun.
*****
Sulitkah menanggulangi banjir di Jakarta? Pasti sulit atau mungkin maha sulit. Coba saja tanyakan ke semua gubernur yang pernah memimpin Jakarta.
Sutiyoso, Fauzi Bowo, Joko Widodo, dan Basuki Tjahaja Purnama pasti akan mengatakan banjir adalah “momok” bagi semua orang yang duduk di kursi panas Balai Kota Jakarta.
Sebab, menangani banjir Jakarta bukan hanya bagaimana cara membuat kota ini tetap kering meski diguyur hujan lebat, tetapi banyak masalah sosial di sana.
Mulai dari bantaran sungai yang menyempit akibat permukiman ilegal, kebiasaan membuang sampah ke sungai, dan penggundulan hutan di wilayah hulu karena digunakan sebagai lokasi vila atau tempat wisata.
Baca: Mitos Abadi Banjir Jakarta
Semua gubernur di Jakarta bekerja keras untuk mengatasi banjir tetapi memang masalah ini tak semudah membalik telapak tangan, tak semudah merebus mie instan.
Apa hasil kerja keras pemda DKI? Semua kerja keras itu terakumulasi pada semakin sedikitnya titik banjir di Jakarta.
Jakarta bebas dari banjir? Jawabannya belum. Apakah banjir berkurang? Jawabannya sudah terbukti. Ini adalah sebuah kemajuan, dan kemajun di manapun di dunia diperoleh secara bertahap tak bisa secepat merebus mie instan.
Kesuksesan pemda DKI Jakarta mengurangi titik banjir ini diakui Plt Gubernur Sumarsono beberapa waktu lalu.
"Tahun 2015, titik banjir itu ada 486 lokasi. Kemudian Januari sampai Juni 2016 turun menjadi 185 lokasi, dan masuk bulan Juli cuma ada 80 lokasi yang tergenang banjir," kata Sumarsono, di kawasan Pluit, Jakarta Utara, Jumat (23/12/2016).