Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Dibahas Ketua KPU dan Bawaslu DKI di Rapat Tim Ahok-Djarot?

Kompas.com - 10/03/2017, 10:48 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

"Contohnya, kalau orang datang ke TPS sampai jam 1 siang, sudah daftar, boleh milih enggak? Boleh. Jadi TPS itu bukan ditutup," kata Ahok.

Dia menambahkan, jika surat suara di sebuah TPS habis, panitia dapat meminta surat suara dari TPS terdekat. Ahok berharap tak ada kesalahpahaman lagi dengan KPU DKI pada hari pencoblosan putaran kedua.

"Dimana ada sejarahnya jam satu siang sudah enggak boleh milih? Dia sudah datang ke TPS, tapi kami menghilangkan hak pilih orang, lucu aja," kata Ahok.

Sementara sekretaris tim pemenangan Ahok-Djarot, TB Ace Hasan Syadzily menjelaskan, komisioner KPU dan Bawaslu DKI diundang untuk memberi penjelasan tentang mekanisme dan aturan kampanye putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017. Antara tim pemenangan serta lembaga penyelenggara pemilu, kata dia, harus memiliki persepsi yang sama untuk kelancaran pelaksanaan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Saya kira ini tidak menunjukkan sama sekali bahwa kami mendorong KPU untuk berpihak," kata Ace.

Menurut dia, partai politik maupun pasangan calon mengundang KPU dalam acara internal mereka merupakan hal yang biasa. Termasuk ketika Partai Golkar menyelenggarakan Rakornas, panitia juga mengundang KPU RI. Karena itu, tidak ada hal yang luar biasa ketika peserta pemilu mengundang KPU maupun Bawaslu.

"Karena kami ingin mendapatkan penjelasan dari KPU terkait dengan aturan-aturan selama kampanye putaran kedua. Sebab kalau misalnya kami tidak mengundang KPU, nanti akan selalu ada mispersepsi, miskomunikasi antara tim dengan KPU di lapangan," kata Ace.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com