Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-anak Korban Paedofilia Akan Direhabilitasi

Kompas.com - 14/03/2017, 21:46 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anak-anak korban paedofilia di grup Facebook "Official Candy's Groups" akan direhabilitasi.

Deputi Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pribudiarta Nur menyebut keenam orang korban yang teridentifikasi itu menyimpan trauma akan kekerasan seksual yang mereka alami.

"Yang penting kita mengamankan anak-anak itu, korban menyimpan memori dari proses kekerasan," ujar Pribudiarta di Mapolda Metro Jaya, Selasa (14/3/2017).

Pribudiarta mengatakan, rehabilitas adalah proses penting dari pemberantasan kejahatan seksual.

Sebab, menurut dia, tak jarang pelaku kekerasan seksual semasa kecilnya merupakan korban tindakan yang sama.

Salah satu contohnya adalh Wawan (27), pendiri "Official Candy's Group" yang pernah dicabuli temannya di usia 7 tahun.

Pada usianya kini, Wawan mengaku pernah meraba-meraba tubuh dua anak perempuan di Malang, yakni NNF (12) dan YAM (8).

(Baca juga: Pendiri Grup Facebook Paedofil Ini Alami Kekerasan Seksual Saat Kecil )

Dalam melancarkan aksinya, Wawan mengiming-imingi dua anak kecil tadi dengan uang jajan.

Ia pun membagikan pengalamannya itu kepada sesama paedofil dengan membuat grup Facebook "Official Candy's Groups".

Selain NNF dan YAM, ada enam anak lainnya yang pernah dicabuli seorang tersangka berinisial DF (17).

Dua di antaranya adalah keponakan DF sendiri, sementara sisanya adalah tetangga. Mereka adalah AQL (3), WD (8), ML (4), FSK (6), AF (5), dan RK (5).

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi mengatakan, tindak kekerasan seksual biasanya dimulai sejak remaja bahkan kecil.

Pria yang akrab dipanggil Kak Seto ini mengatakan, penyimpangan seksual muncul pada usia muda akibat abainya orangtua dan lingkungan sekitar.

"Tentu menjadi tanggung jawab kita bersama untuk melindungi anak. Jadi ada tanggung jawab keluarga, masyarakat, juga dari anak-anak itu sendiri. Agar mereka mampu menghindari kekerasan yang bisa timbul, paham dengan seksualitasnya, dia ngerti apa yang boleh dan tidak dilihat oleh orang lain," katanya.

(Baca juga: Polisi Bongkar Pornografi Anak di Facebook)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marketing Deka Reset Ditangkap, Pemilik Masih Buron dan Disebut Berpindah-pindah Tempat

Marketing Deka Reset Ditangkap, Pemilik Masih Buron dan Disebut Berpindah-pindah Tempat

Megapolitan
Enam RT di Rawajati Terendam Banjir, Warga Singgung Proyek Normalisasi

Enam RT di Rawajati Terendam Banjir, Warga Singgung Proyek Normalisasi

Megapolitan
Polisi Tangkap Satu Tersangka Penipuan Jual-Beli Mobil Bekas Taksi 'Deka Reset'

Polisi Tangkap Satu Tersangka Penipuan Jual-Beli Mobil Bekas Taksi "Deka Reset"

Megapolitan
Kecelakaan di Flyover Tambora Jakbar: Ojol Tewas Ditabrak Truk

Kecelakaan di Flyover Tambora Jakbar: Ojol Tewas Ditabrak Truk

Megapolitan
Banjir Rendam 6 RT di Rawajati Jaksel

Banjir Rendam 6 RT di Rawajati Jaksel

Megapolitan
Banjir di Kebon Pala Jatinegara, Warga: Ketinggian Langsung 2 Meter!

Banjir di Kebon Pala Jatinegara, Warga: Ketinggian Langsung 2 Meter!

Megapolitan
Pekan Depan, KASN Rilis Hasil Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

Pekan Depan, KASN Rilis Hasil Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

Megapolitan
Tentukan Jumlah Pantarlih hingga Anggaran Pilgub, KPU Jakarta Gelar Rakor Pemetaan TPS

Tentukan Jumlah Pantarlih hingga Anggaran Pilgub, KPU Jakarta Gelar Rakor Pemetaan TPS

Megapolitan
Pagi Ini, Banjir Rendam 38 RT di Jakarta Akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Banjir Rendam 38 RT di Jakarta Akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
KPU Jakarta Petakan TPS Jelang Pilkada 2024: Jumlah DPT 600 Orang Per TPS

KPU Jakarta Petakan TPS Jelang Pilkada 2024: Jumlah DPT 600 Orang Per TPS

Megapolitan
Bawaslu Depok Tidak Temukan Jejak Dugaan Supian Suri Lakukan Politik Praktis

Bawaslu Depok Tidak Temukan Jejak Dugaan Supian Suri Lakukan Politik Praktis

Megapolitan
KPU Jakarta Bakal Luncurkan Maskot dan Jingle Pilkada 2024

KPU Jakarta Bakal Luncurkan Maskot dan Jingle Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 25 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 25 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Tanggal 28 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Megapolitan
3.772 Kendaraan Ditilang karena Lawan Arah di 17 Lokasi di Jakarta

3.772 Kendaraan Ditilang karena Lawan Arah di 17 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com