Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Sebut Ketua DPW PKB DKI Temani Djarot karena Terpaksa

Kompas.com - 04/04/2017, 18:59 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, menanggapi pertemuan antara Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas dengan cawagub DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Djarot Saiful Hidayat, Selasa (4/4/2017) siang.

Menurut Sandi, dia sudah tahu apa isi hati dan pilihan Hasbi terkait Pilkada DKI Jakarta.

"Saya tahu hatinya Pak Hasbiallah mau pilih siapa. Waktu itu (cerita) sampai keluar air mata, (Hasbi) sampaikan kepada saya. Saya bilang, tidak perlu menangis, yang penting kan langsung, umum, bebas, dan rahasia. Jadinya akhirnya dia memilih siapa tapi dia harus menjalankan karena keterpaksaan ya kami hormati," kata Sandi, kepada pewarta, di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta Pusat, Selasa sore.

(baca: Ketua DPW PKB DKI Ajak Pendukung Agus-Sylvi Beralih ke Ahok-Djarot)

Sandi menceritakan, sebelum menemui Djarot, Hasbi sempat menghubungi dia untuk meminta izin. Sandi pun menyambut baik dan mengatakan agar Hasbi tidak perlu khawatir karena harus menemani Djarot.

Dia juga mengungkapkan, pihaknya lebih memiliki kedekatan dengan Hasbi dan PKB DKI Jakarta selama Pilkada DKI 2017 karena hadir dalam sejumlah kegiatan, seperti buka puasa serta shalat Shubuh bersama.

"Teman-teman PKB di akar rumput sudah memberi sokongan dan saya ucapkan terima kasih kepada Pak Hasbiallah yang sudah memerintahkan kader-kadernya, terutama ustaz-ustaz di kelurahan dan kampung-kampung itu, banyak jemaahnya, rata-rata mendukung kami," tutur Sandi.

Mengenai pertemuan Hasbi dan ajakan dia agar pendukung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot, Sandi menilai itu adalah bentuk demokrasi yang sejuk dan mempersatukan.

(baca: Apa Kata Djarot soal Kehadiran Ketua DPW PKB DKI pada Kampanyenya)

Kompas TV Sandiaga Sampaikan Program untuk Penyandang Autisme
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com