Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Terhangat Jakarta: Penundaan Tuntutan Ahok hingga Libur di Hari Pencoblosan

Kompas.com - 07/04/2017, 08:07 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita mengenai Kapolda Metro Jaya yang meminta sidang kasus  penodaan agama dengan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ditunda menarik perhatian pembaca.

Selain itu, ada kabar gembira dari Pemprov DKI yang akan menetapkan hari pencoblosan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua pada 19 April 2017 sebagai hari libur.

Berikut berita terhangat seputar Jakarta yang mungkin Anda lewatkan.

1. Polri minta sidang tuntutan Ahok ditunda

Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan meminta pembacaan tuntutan kasus penodaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, ditunda hingga usai waktu pencoblosan Pilkada DKI 19 April 2017.

Permintaan tersebut disampaikan dalam surat tertanggal 4 April 2017 kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Dalam surat tersebut dituliskan, penundaan perlu dilakukan demi menjaga situasi keamanan dan ketertiban Jakarta jelang pemungutan suara putaran kedua.

Selain itu, proses penyelidikan terhadap laporan polisi yang menyeret nama pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut tiga, Anies Baswedan serta Sandiaga Uno, juga akan ditunda hingga pemungutan suara Pilkada DKI putaran kedua selesai dilaksanakan.

Selengkapnya: Demi Keamanan, Kapolda Metro Jaya Minta Pembacaan Tuntutan Ahok Ditunda

Baca: Kuasa Hukum Ahok Terima Usul Penundaan Pembacaan Tuntutan

Baca: Tim Anies-Sandi Sambut Baik Penundaan Penyelidikan oleh Polda Metro

2. Skema hunian Ahok-Djarot

KRISTIANTO PURNOMO Calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat hadir dalam acara debat di program Rosi di Kompas TV, Minggu (2/4/2017). Acara debat yang dirancang untuk dua pasangan cagub-cawagub DKI hanya dihadiri pasangan Ahok - Djarot. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO

Pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, memiliki rencana program skema hunian bagi warga Ibu Kota.

Munculnya skema hunian itu kemudian dikomentari oleh cagub-cawagub nomor pemilihan tiga DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Ahok-Djarot dinilai meniru Anies-Sandi yang sebelumnya sudah punya program rumah murah Rp 350 juta dan DP nol rupiah.

Ada empat skema hunian yang ditawarkan Ahok-Djarot. Apa saja?

Selengkapnya: Begini Skema Hunian yang Digagas Ahok-Djarot

Baca: Anies: Pak Basuki Itu Gubernur Berapa Tahun? Kenapa Baru Bikin Skema Hunian?

Baca: Punya 4 Skema Hunian, Ahok-Djarot Dinilai Meniru Anies-Sandi

3. Libur di hari pencoblosan 19 April

KOMPAS.com/JESSI CARINA Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono

Pemprov DKI Jakarta akan menetapkan hari pencoblosan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua pada 19 April 2017 sebagai hari libur.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan, hal itu dilakukan agar setiap warga yang memiliki hak pilih bisa menyalurkan hak politiknya.

Ia meminta kepada seluruh masyarakat memanfaatkan hari libur tersebut untuk mencoblos di wilayah mereka masing-masing.

Apakah hari libur akan berlaku untuk semua instansi?

Selengkapnya: Hari Pencoblosan pada 19 April 2017 Ditetapkan sebagai Hari Libur

4. Anies dilaporkan terkait isu penggusuran

KOMPAS.com/Dea Andriani Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai berkampanye di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (4/4/2017).

Calon gubernur nomor pemilihan tiga DKI Jakarta Anies Baswedan dilaporkan oleh tim hukum cagub-cawagub nomor pemilihan dua Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.

Anies dilaporkan atas tuduhan fitnah dan pencemaran nama baik karena menyebut ada 300 kampung yang akan digusur. Menanggapi laporan tersebut, Anies pun meminta polisi netral. Selain itu, Anies mengaku akan menunjukkan lokasi 300 titik gusur tersebut.

Selengkapnya: Dilaporkan Tim Hukum Ahok-Djarot, Anies Minta Polisi Netral

Baca: Anies Janji Tunjukkan Data soal 300 Lokasi yang Akan Digusur

5. Saksi ahli kasus Ahok bersyukur dipecat MUI

Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Ahli agama kasus dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang juga Rais Syuriah PBNU dan anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ahmad Ishomuddin, Kamis (6/4/2017).

Ahmad Ishomuddin, saksi ahli yang dihadirkan tim penasihat hukum terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam sidang kasus dugaan penodaan agama, mengaku akan bersyukur jika dipecat dari keanggotaan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Ishomuddin merupakan Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI.

"Apabila saya diberhentikan (dari keanggotaan MUI), saya bersyukur kepada Allah SWT, terimakasih kepada orang MUI. Karena jabatan bukan segalanya bagi saya," kata Ishomuddin, kepada wartawan, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (6/4/2017).

Mengapa Ishomuddin diberhentikan dari jabatannya?

Selengkapnya: Saksi Ahli Kasus Ahok Bersyukur jika Dipecat MUI

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com