JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua Djarot Saiful Hidayat menyatakan butuh upaya berkelanjutan untuk membangun Jakarta menjadi kota yang maju.
Upaya berkelanjutan itulah yang dinilai Djarot baru bisa dilakukan jika ia dan cagub pasangannya, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnaama terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI periode 2017-2022.
"Makanya untuk perubahan yang sudah kita kerjakan di Jakarta itu perlu waktu. Tidak bisa dengan waktu sekejap membalik tangan atau seperti bangun Candi Prambanan dalam sehari oleh Bandung Bondowoso," kata Djarot di Palmerah, Jakarta Barat, Senin (10/4/2017).
Baca: Djarot: Kalau Puas dengan Pelayannya, Kenapa Harus Ganti Pelayan Baru?
Ahok dan Djarot saat ini tercatat sebagai gubernur dan wakil gubernur petahana. Sebelum menjadi gubernur, Ahok menjabat sebagai wakil gubernur. Ia terpilih saat maju mendampingi cagub pasangannya, Joko Widodo pada 2012.
Setelah Jokowi terpilih menjadi Presiden pada 2014, Ahok naik jabatan. Adapun jabatan wakil gubernur yang ditinggalkannya diisi oleh Djarot.
Menurut Djarot, untuk saat ini, pihaknya masih berkomitmen untuk menyelesaikan masa jabatan hingga Oktober 2017.
"Kontrak kami terlebih dahulu ya dari Pak Jokowi dari 2012 -2017. Itu yang kami akan penuhi apa-apa yang sudah atau belum dilaksanakan dengan baik," ujar Djarot.
Baca: Meski Elektabilitas Turun, Ahok-Djarot Dinilai Lebih Mampu Benahi Jakarta Dibanding Anies-Sandi