Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Proyek "Flyover", Perempatan Pancoran Berpotensi Macet Sepanjang Hari

Kompas.com - 11/04/2017, 16:49 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertemuan arus kendaraan di perempatan Pancoran, Jakarta Selatan, berpotensi tersendat hingga macet sepanjang hari sejak pengerjaan proyek flyover Pancoran mulai intensif dilakukan pada awal tahun 2017.

Salah satu pedagang asongan yang berjualan dari pagi di perempatan Pancoran, Kiwil, menceritakan perbedaan kondisi jalan sebelum dan saat proyek tersebut dimulai.

"Ini mah memang daerah macet, soalnya banyak (pengendara) yang nyerobot lampu merah. Tapi siang biasanya lancar, sekarang dari pagi sampai malam macet terus," kata Kiwil kepada Kompas.com pada Selasa (11/4/2017) siang.

Menurut Kiwil, arus lalu lintas sebelum ada proyek hampir sama dengan ruas jalan lain, yakni hanya padat saat jam berangkat dan pulang kerja.

Sejak ada proyek yang menggunakan sebagian badan jalan, lajur untuk kendaraan semakin berkurang sehingga antrean akan mengular cukup panjang.

Baca: Jalur Pancoran Ditutup, Ini Alternatif Jalan yang Bisa Digunakan

Pantauan Kompas.com di lokasi sekitar pukul 14.00 WIB, kondisi lalu lintas sudah stuck. Kendaraan yang kena macet didominasi oleh mobil dan sepeda motor pribadi, sedangkan angkutan umum seperti bus transjakarta juga terjebak antrean kendaraan. Hingga pukul 16.00 WIB, kemacetan semakin parah.

Beberapa penumpang di halte transjakarta Pancoran Tugu arah Kuningan pun harus menunggu di atas sepuluh menit sebelum bisa naik bus transjakarta yang sebenarnya berjarak cukup dekat dengan halte.

Proyek pengerjaan flyover Pancoran diperkirakan berlangsung selama setahun. Langkah sementara mengatasi kemacetan di Pancoran sedang diupayakan oleh Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah bersama Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya dan PT Nindya Karya selaku kontraktor.

Baca: Macet Parah di Ruas Jalan Pancoran, Ini yang Dilakukan Dishub DKI

Upaya yang sedang dikerjakan adalah membangun detour atau jalan alih darurat. Detour akan dibangun di atas tanah milik Wisma Dirgantara (bekas Markas Besar Angkatan Udara) yang telah dibebaskan, dengan waktu kurang lebih sepekan.

Dishubtrans DKI juga menambah time period untuk TL (traffic light) Kuningan dari arah timur di pagi hari menjadi 180 detik. Hal itu dilakukan untuk mengurai kepadatan di simpang Kuningan karena exit tol Pancoran di pagi hari akan dilakukan sistem buka-tutup.

Dishubtrans juga melakukan pembongkaran separator bus transjakarta di ruas Tegal Parang arah TL Kuningan sehingga bisa digunakan bersama (mixed traffic) dengan bus transjakarta dengan kendaraan yang lain.

Kompas TV Jalan Layang Ciledug-Tendean Beroperasi Mulai Juni 2017
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com