"Pak Marno kan berpikirnya lurus-lurus aja, kami enggak ada semacam politik. Ketua kami kan orangnya lurus-lurus aja, jujur-jujur aja-lah. Kami enggak bisa dibeli, enggak bisa diapa-apain, itu yang kami buktikan," ujar dia.
Sementara itu, Sumarno juga membenarkan kedatangan Egi Sudjana yang meminta izin untuk menjadi pemantau di TPS. Ia mengatakan, pihaknya telah menjelaskan bahwa menjadi pemantau ada syaratnya, misalnya harus independen.
"Saya bilang ada syarat-syarat untuk menjadi pemantau. Jadi harus mengajukan permohonan menjadi pemantau, menyerahkan berkas-berkas, kemudian organisasinya harus independen, macam-macamlah ya," ujar Sumarno saat dihubungi Kompas.com, Senin.
Egi datang sebagai tim advokasi Tamasya Al Maidah. Setelah KPU DKI Jakarta menjelaskan berbagai syarat tersebut, panitia Tamasya Al Maidah belum juga menyerahkan berkas persyaratan untuk memenuhi kualifikasi. Sumarno tidak mengatakan apakah panitia Tamasya Al Maidah memenuhi kualifikasi atau tidak sebagai pemantau.
"Enggak bisa disebut enggak memenuhi kualifikasi atau enggak, orang tidak mengajukan. Jadi tidak ada pengajuan resminya," ujar Sumarno.
Baca: DKPP: Ketua KPU DKI Kurang Punya "Sense of Politics"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.