Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Aksi dengan Mawar Putih, Pendukung Ahok Menitikkan Air Mata

Kompas.com - 10/05/2017, 16:00 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pendukung Gubernur DKI Jakarta non-aktif, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok, menggelar aksi di halaman depan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Rabu (10/5/2017).

Para relawan itu sebagian besar mengenakan pakaian hitam dan sebagian lainnya memakai kemeja kotak-kotak khas pendukung Ahok-Djarot. Mereka mulai membentuk lingkaran.

Orator mulai menyampaikan orasi pembebasan Ahok dan mengajak para peserta aksi untuk menyanyikan lagu nasional sambil mengangkat mawar putih yang digenggam masing-masing peserta aksi.

"Mari kita nyanyikan lagu Indoneisa Raya terlebih dahulu," ujar orator, Rabu (10/5/2017).

(Baca juga: Sambangi Mako Brimob, Goenawan Mohamad Bawa Sekuntum Mawar Putih)

Dengan suara bergetar seolah menahan tangis, para relawan menyanyikan lagu dengan lantang. "Bebaskan Ahok, bebaskan Ahok," pekik orator kala lagu selesai dinyanyikan.

Adapun Ahok ditahan di Rutan Mako Brimob, Depok, setelah divonis dua tahun penjara dalam kasus penodaan agama.

Selanjutnya, orator kembali mengajak para peserta aksi untuk menyanyikan lagu Maju Tak Gentar.

"Maju tak gentar, membela yang benar," orator mulai memberi aba-aba tanda lagu mulai dinyanyikan.

Saat menyanyikan lagu kedua ini, para relawan Ahok mulai menitikkan air mata. (Baca juga: Perpisahan Tanpa Pesan dari Ahok kepada Stafnya... )

Beberapa pendukung wanita sesekali meneriakkan keinginannya atas kebebasan Ahok di sela-sela menyanyikan lagu tersebut. "Bebaskan Ahok, Ahok bukan penjahat," teriak seorang wanita.

Kompas TV Pendukung Ahok Kirim Karangan Bunga Ke Mako Brimob
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com