Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Berkumpul di Makam Mbah Priok untuk Acara "Malam 1000 Cahaya"

Kompas.com - 20/05/2017, 21:08 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Kegiatan "Malam 1000 Cahaya Shalawat dan Doa Lintas Agama untuk Indonesia Bangkit" yang diadakan di Kompleks Makam Mbah Priok, Sabtu (20/5/2017) malam ramai didatangi warga.

Dari pantauan Kompas.com di lokasi, jalan menuju Makam Mbah Priok sudah tampak kepadatan lalu lintas. Sejumlah mobil pribadi, bus sewaan, hingga bus transjakarta tampak memadati jalanan tersebut.

Selain karena ramainya warga yang datang, kepadatan lalu lintas juga diakibatkan mobil yang parkir sembarangan di pinggir jalan.

Memasuki kompleks makam Mbah Priok, tampak sejumlah petugas kepolisian hingga penjaga makam Mbah Priok mengatur keramaian warga yang datang.

Baca: Acara Malam 1000 Cahaya untuk Menjaga Rasa Kebersamaan

Adapun kegiatan itu tidak dilaksanakan di Makam Mbah Priok, tetapi di lahan kosong yang masih satu kompleks dengan Makam Mbah Priok.

Tampak sebuah panggung didirikan di dalam halaman kosong itu. Warga yang sudah tiba mulai memadati lahan tersebut.

Warga yang hadir terlihat tertib duduk beralaskan alas kaki, hingga kertas koran. Tampak lokasi di bagian depan dan tengah telah terisi oleh warga.

Terlihat juga warga yang berkumpul membuat sebuah rangkaian kalimat dari lilin berbunyi "Justice for Ahok".

Adapun Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama divonis 2 tahun penjara karena dianggap terbukti melakukan penodaan agama.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat pukul 20.10 WIB tiba di lokasi. Namun, Djarot terlebih dahulu berziarah ke Makam Mbah Priok.

Acara itu diselenggarakan oleh Kelompok masyarakat yang mengatasnamakan diri sebagai Solidaritas Rakyat Indonesia untuk Keadilan.

Baca: Pihak Makam Mbah Priok Beri Syarat untuk Acara Malam 1000 Cahaya

Salah satu penggagas acara tersebut Nong Darol Mahmada menjelaskan, kegiatan itu untuk memperingati hari Kebangkitan Nasional serta bentuk solidaritas dukungan terhadap Ahok.

Nong menjelaskan, " Malam 1000 cahaya" yang akan dinyalakan merupakan simbol solidaritas, kebersamaan, serta keinginan mereka agar keadilan bisa didapatkan oleh Ahok.

Nong menilai, vonis dua tahun penjara atas kasus penodaan agama yang dijatuhkan kepada Ahok merupakan bentuk dari ketidakedilan yang terjadi di Indonesia. Kegiatan juga akan dibarengi dengan shalawat dan doa lintas agama.

Kompas TV Pemprov DKI Jakarta Gelar Konser Indonesia Bangkit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com