Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Penumpang Dibuat Kesal dengan "Argo Kuda" Taksi Online

Kompas.com - 09/06/2017, 14:47 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Kasus tagihan tidak sesuai tarif yang sebenarnya kembali menimpa penumpang Uber. Uber merupakan perusahaan penyedia aplikasi untuk angkutan online.

Seorang pelanggan Uber, melalui akun Facebook-nya dengan nama Siat Cindy, menceritakan tagihan yang tidak wajar setelah ia memakai jasa Uber. Di akun Facebook-nya, sebagaimana dipantau Kompas.com, Jumat (9/6/2017), Cindy menulis tentang kejadian yang menimpanya pada 25 Mei 2017. 

Saat itu, dia memesan jasa Uber mobil dari daerah Halim Perdanakusuma menuju Mall Kelapa Gading. Sebelum berangkat, tarif estimaasi adalah Rp 80.000. Ketika sampai ditujuan, dia terkejut karena tarif yang harus dibayarkan sebesar Rp 392.500.

“Saya otomatis sangat kaget ketika fare yang ditunjukkan 5x lipat lebih mahal dari estimasi yang seharusnya, lalu saya tanya kepada sopir uber, bukannya estimasinya 80.000 ya kok bisa jadi 5x lipat lebih mahal?” tulis Siat Cindy.

Menurut dia, sopir Uber yang dalam keterangan yang ditampilkan Cindy di akun Facebook-nya  bernama Sugiantoro beralasan bahwa itu karena macet.

Cindy juga bercerita soal plat nomor mobil yang menjemputnya berbeda dengan yang tertera di aplikasi. Tentang hal itu, sopir Uber yang mengantarnya menjelaskan bahwa mobil yang digunakan masih baru.

Cindy menyatakan sudah mengajukan laporan atas kejadian itu ke pihak Uber. Namun ia merasa tanggapan Uber tidak memuaskanya. Ia juga menautkan screenshot percakapannya dengan pihak layanan Uber.

Cerita Cindy direspons sejumlah netizen. Beberapa netizen mengaku pernah mengalami kejadian serupa.

Akun Airin Limiarto menulis, “Suami saya juga pernah mengalami hal yang sama. Rute Bandara Halim ke Kota Wisata Cibubur. Biasanya hanya 100ribu-an tp jadi 300ribu-an. Penampakkan di peta nya hampir sama, jadi keliatan kayak routenya bolak-balik. Sudah complain ke fitur help tp tidak ada solusi,”.

Akun Facebook Tabita Tania juga mengaku pernah mengalami kejadian seperti ini. “Saya pernah kayak gini. Tapi kukomplain pake screenshot dan untungnya masih diganti walau hanya dlm bentuk voucher aja. Udah berkali2 sih dikecewain sm ub*r,”.

Akun Philip Tanjaya mengatakan hal senada. "Saya juga sudah pernah dapat kejadian sama persis spt anda. Dari bandara soetta ke rumah yg biasanya 80ribu, naik drastis menjadi 270ribu. Pd saat itu saya langsung complain ke uber melalui aplikasi dan diakui ada kesalahan dalam gps. Sbg bentuk tanggung jawab, saldo saya dikembalikan sekitar 180ribuan."

Baca juga: Uber Nonaktifkan Pengemudi yang Dilaporkan Telah Merapok Penumpang

Sopir Dinonaktifkan

Head of Communication Uber Indonesia, Dian Safitri, mengatakan kejadian yang dialami Cindy telah diselesaikan.

“Dapat kami konfirmasikan bahwa Uber telah menghubungi penumpang, melakukan penyesuaian biaya perjalanan dan solusi ini telah diterima dengan baik oleh penumpang yang bersangkutan,” kata Dian kepada Kompas.com.

Pihak Uber menyarankan kepada para pengguna Uber untuk memastikan kesesuaian identitas pengemudi dan kendaraan, serta melaporkan ketidaksesuaian serta ketidakwajaran melalui fitur Help.

Sopir Uber dalam kasus Cindy, menurut Dian, sudah dinonaktifkan dari kemitraan dengan Uber.

“Mitra-pengemudi yang bersangkutan juga telah dinonaktifkan aksesnya dari sistem Uber,” kata Dian.

“Mitra tersebut telah melakukan hal yang tidak sesuai dengan Ketentuan Penggunaan Aplikasi serta Panduan Komunitas, salah satunya ketidaksesuaian identitas, karena keamanan dan kepercayaan penumpang adalah hal yang utama bagi Uber,” kata Dian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Megapolitan
Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Megapolitan
Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Megapolitan
Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Megapolitan
Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Megapolitan
Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Megapolitan
Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Megapolitan
Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film 'Lafran'

Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film "Lafran"

Megapolitan
Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Megapolitan
Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com