Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pertama Lebaran, Penghasilan Pembersih Kubur Anjlok

Kompas.com - 25/06/2017, 19:41 WIB
Mikhael Gewati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
– Ziarah ke makam orang tua atau keluarga yang sudah meninggal, merupakan salah satu tradisi umat Islam Indonesia pada hari Lebaran. Tak seperti tahun sebelumnya, para pencari rezeki di sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU) sulit mendapat uang.

Kompas,com pada Minggu (25/6/2017), menyambangi TPU Joglo, Kembangan, Jakarta Barat. Para penjaja kembang, para pembersih kuburan, hingga penjaga parkir mengaku pendapatannya menurun drastis bila dibandingkan hari pertama Lebaran tahun lalu.

“Idul fitri hari pertama ini sepi tidak seperti tahun yang lalu. Apa mungkin karena berbarengan dengan musim libur sekolah yang panjang?” kata Fatimah (33), salah satu penjual kembang di TPU tersebut.

Sampai menjelang sore, pendapatannya belum mencapai Rp 1 juta. Padahal, pada Lebaran hari pertama tahun lalu, ia meraup Rp 2 juta.

Kondisi serupa dialami Hairudin (42). Pria yang sudah berjualan bunga di TPU Joglo selama 10 tahun ini mengatakan, omzet penjualan bunga di hari pertama Idul Fitri merosot tajam bila dibandingkan 2016.

Pada lebaran tahun lalu, Hairudin mampu memperoleh penghasilan Rp 1 juta di hari pertama Lebaran. Sementara itu, saat ini, pendapatannya menurun sebesar 30 persen.

“Sepinya penjualan bunga dimulai sejak malam takbiran, padahal tahun lalu tidak seperti ini keadaannya,” tutur dia.

Mikhael Gewati Kios penjual bunga atau kembang di TPU Joglo, Jakarta Barat yang sepi di datangi pembeli pada hari pertama Lebaran, Minggu(25/6/2017).

Tak hanya penjual bunga, merosotnya penghasilan diakui pula jasa perawat kuburan. Rohani (35) misalnya. Pria yang sehari-hari bertugas merawat 50 makam Islam di TPU Joglo mengatakan, pendapatan di hari Lebaran pertama tahun ini merosot tajam.

Padahal, pada hari pertama Idul Fitri tahun lalu penghasilannya Rp 3 juta. Selain memberikan uang biaya perawatan kuburan, keluarga yang berkunjung ke makam juga memberikan uang tambahan untuk Tunjangan Hari Raya (THR).

Nasib yang sama dialami Endang (48). Pria yang sehari-hari merawat 15-20 kuburan Muslim di TPU tersebut mengaku bahwa pendapatan Lebaran pada tahun ini minim. Tak bisa dibandingkan dengan tahun lalu karena selisihnya sangat besar.

“Saya juga tidak mematok besaran uang biaya perawatan yang harus dibayar keluarga ahli waris. Jadi seikhlasnya mereka kasih uang ke saya berapa,” cetus Endang.

Minimnya pendapatan juga dialami para penjaga parkir. Salah satunya adalah Sawal (27). Menurut dia, penghasilan menjaga lahan parkir pada Idul Fitri kali ini menyusut dibandingkan pada 2016.

Tahun lalu, dia dan teman-temannya meraih penghasilan Rp 1,5 juta pada hari pertama Lebaran. Namun, kini menurun menjadi Rp 1 juta. Padahal, pendapatan di hari pertama adalah yang terbesar dibanding hari kedua Lebaran.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com