JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan, anggota DPRD DKI berencana ke Hongkong dalam rangka mengkaji operasional mass rapid transit (MRT) di sana.
Sebab, manajemen PT MRT Jakarta mencontoh operasional MRT di Hongkong. "Ini kan barang Jepang, tiba-tiba kata manajemennya contoh operasionalnya Hongkong. Kami mau lihat kan operasional di sana kayak apa sih," ujar Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (11/7/2017).
(Baca juga: Djarot Dukung DPRD DKI Kunker ke Hong Kong Lihat MRT)
Menurut Taufik, kajian operasional MRT di Hongkong diperlukan untuk menentukan subsidi tiket MRT yang akan diberikan.
Sebab, selain MRT, subsidi harus diberikan terhadap proyek light rail transit (LRT) dan transjakarta.
"DKI itu harus memikirkan 3 besar subsidi pada tahun 2019, MRT, LRT, busway (transjakarta), besar itu subsidinya. Kalau kami enggak subsidi, enggak ada yang naik, mahal nanti," kata dia.
Meskipun begitu, kata Taufik, DPRD DKI Jakarta belum merencanakan waktu keberangkatan mereka ke Hongkong.
Dia menyebut yang akan berangkat ke sana adalah komisi yang mengurusi proyek MRT di Jakarta. "Saya enggak tahu kapan, tapi kami perlu kaji," ucap Taufik.
(Baca juga: Tentukan Subsidi MRT, DPRD DKI Berencana ke Hongkong)
Rencana DPRD DKI untuk pergi ke Hongkong berawal saat DPRD DKI meninjau proyek MRT di Lebak Bulus pada Senin (10/7/2017).
Para pimpinan dewan menyampaikan keinginan tersebut setelah Direktur Keuangan PT MRT Jakarta Tuhiyat memaparkan konsep transit oriented development (TOD) MRT Jakarta akan mengacu pada TOD di LOHAS Park Hongkong.