Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikut Penggerebekan Sabu, Polwan Ocha Kerap Tinggalkan Anak Balitanya

Kompas.com - 15/07/2017, 08:44 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Ajun Komisaris Rosana Albertina Labobar mengaku kerap meninggalkan anaknya selama terlibat dalam operasi bersama Tim Satgas Merah Putih.

Tim ini adalah tim gabungan dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya dan Satuan Reserese Narkoba Polresta Depok yang baru-baru ini menggagalkan upaya penyelundupan sabu 1 ton dari China melalui Anyer, Serang, Banten, Kamis (13/7/2017).

Sebelum penggerebekan di Anyer, Tim Satgas Merah Putih sudah melakukan operasi pengintaian terhadap para pelaku sejak 6 Juni 2017. Sejak itulah, Rosana mengaku kerap pergi berhari-hari meninggalkan anaknya yang masih berusia 4 tahun.

"Awal-awal kadang saya seminggu di lapangan. Pulang hanya untuk mulangin baju kotor. Terus berangkat lagi," kata perempuan yang akrab disapa Ocha ini saat ditemui di Mapolresta Depok, Jumat (14/7/2017).

Baca: Cerita AKP Rosana tentang Suasana Mencekam Saat Gerebek Penyelundup 1 Ton Sabu

Tanggal 6 Juni merupakan waktu di mana para pelaku pertama kali tiba di Indonesia. Sementara mereka ditangkap pada 13 Juli. Sehingga total waktu operasi yang dilakukan Tim Satgas Merah Putih mencapai hampir enam minggu.

Menurut Ocha, selama enam minggu itu bukan berarti dia sama sekali tidak pulang ke rumah. Sebab, ada waktu-waktu tertentu di mana ia bisa pulang. Kondisi itulah yang dimanfaatkannya untuk bertemu dan bercengkrama dengan anaknya.

"Ada yang tiap harinya gantian. Ada dikasih jeda waktu sehari. Itu dimanfaatkan untuk pulang," ujar Ocha.

Ocha mengaku keinginan untuk bertemu anak jadi motivasi tersendiri baginya saat menjalankan tugas.

Baca: Intai Penyelundupan Sabu, Polwan Ocha Tiarap di Semak dan Alami Gatal-gatal

"Jadi kalau sedih sih enggak. Malah jadi motivasi supaya bisa cepat tuntas, terus pulang dan kumpul lagi sama keluarga," kata perempuan 31 tahun ini.

Sabu 1 ton asal China yang hendak diselundupkan melalui Anyer diketahui dipasok oleh sindikat asal Taiwan.

Polisi menangkap empat WN Taiwan, yakni Lin Ming Hui, Chen Wei Cyuan, Liao Guan Yu, dan Hsu Yung Li. Adapun Lin Ming Hui tewas ditembak polisi karena melawan saat akan ditangkap.

Kompas TV Polda Metro Jaya Sita 1 Ton Sabu, 4 WNA Ditangkap
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com