Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laju Transjakarta Koridor 13 Akan Tersendat Saat Lintasi Ciledug

Kompas.com - 17/07/2017, 08:21 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski punya keunggulan berupa jalan layang khusus, laju bus transjakarta Koridor 13 (Ciledug-Tendean) diperkirakan akan tersendat ketika memasuki Jalan Raya Ciledug saat menuju Halte Adam Malik, Jakarta Selatan.

Hal itu tampak dari pengamatan di lapangan terhadap bus yang sudah melaksanakan uji coba pada beberapa hari belakangan ini. Kompas.com sempat menjajal lalu lintas dari arah Tangerang dengan menggunakan sepeda motor pada Sabtu (15/7/2017).

Bus Koridor 13 yang tiba di Ciledug harus berputar di perumahan Puri Beta setelah sampai di Halte Adam Malik. Jarak dari halte ke putaran di perumahan Puri Beta itu sekitar dua kilometer.

Baca juga: Putaran Balik dan Halte Transjakarta Koridor 13 Dibangun di Puri Beta

 

Itu artinya, bus yang sudah sampai di pemberhentian terakhir harus melewati total empat kilometer untuk kembali ke halte dan mengangkut penumpang sebelum kembali memasuki jalan layang khusus bus.

Dengan sepeda motor, butuh waktu hampir 10 menit dari Puri Beta menuju Halte Adam Malik. Perkiraan laju sepeda motor ini dengan kondisi lalu lintas yang padat, sehingga dipastikan laju kendaraan lain berupa mobil maupun bus akan lebih lama lagi.

Kepadatan disebabkan banyak hal. Pertama, banyak angkot yang mengetem di pinggir jalan. Kedua, banyaknya putaran balik yang membuat antrean kendaraan di kiri maupun kanan jalan.

Begitu sampai di halte Adam Malik hanya tersisa satu lajur untuk kendaraan umum. Lajur yang tersisa itu hanya cukup satu kendaraan roda empat dan satu sepeda motor.

Kemacetan setelah halte Adam Malik juga masih terjadi akibat banyaknya sopir metromini dan kopaja yang mengetem dengan posisi kendaraan melintang, menutupi laju kendaraan di belakangnya. Rata-rata para sopir mengetem satu menit dan hanya menyisakan celah sedikit bagi sepeda motor untuk lewat.

Beberapa waktu lalu, Direktur Operasional PT Transjakarta Daud Joseph mengungkapkan, kemacetan di Jalan Raya Ciledug menjadi salah satu problem untuk Koridor 13.  "Kalau di jalan layang bisa beberapa menit saja sudah bisa jalan jauh, pas lewat Ciledug kalau lagi parah-parahnya bisa setengah jam lebih," kata Daud.

Belum ada solusi untuk masalah itu. Ruas jalan itu sebagian merupakan wewenang Pemerintah Kota Tangerang. Daud hanya berharap agar Pemerintah Kota Tangerang turut berpartisipasi mendukung Koridor 13. Diprediksi pengguna Koridor 13 kebanyakan warga Tangerang yang bekerja di Jakarta.

Baca juga: Belum Dioperasikan, Halte Transjakarta di Koridor 13 Sudah Dicoret-coret

Koridor 13 akan beroperasi untuk umum pada 17 Agustus 2017. Pada tahap awal beroperasi nanti, baru tiga dari total 12 halte yang dapat digunakan, yaitu halte Tendean, halte Tirtayasa, dan halte Adam Malik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com