Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Ketegasan Universitas Gunadarma Tindak Pelaku "Bullying"

Kompas.com - 19/07/2017, 07:41 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak keluarga MF (19) kini menanti ketegasan Universitas Gunadarma dalam menindak para mahasiswa yang menjadi pelaku perundungan atau bullying di kampusnya itu. MF, mahasiswa semester dua Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi di Universitas Gunadarma, menjadi korban bullying oleh teman sekampusnya.

Orangtua MF mengancam akan melaporkan ke polisi kasus itu jika sanksi yang diberikan pihak kampus terhadap para pelaku dinilai tidak memuaskan.

"Jika tidak puas dengan putusan (kampus), Insya Allah kami akan melapor kepada pihak kepolisian," kata ayah MF, Mansur (67), saat ditemui di rumahnya di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2017).

Dari pemeriksaan internal kampus, ada tiga mahasiswa yang mengakui sebagai pelaku bullying terhadap MF. Ketiganya merupakan teman sekelas dan satu jurusan MF, masing-masing berinisial AA, PDP, dan YLL.

Bullying terhadap MF diketahui sudah berlangsung sejak hampir setahun terakhir, atau sejak dia mulai menempuh pendidikan di Universitas Gunadarma. Ibunda MF, Elis Sukarsih (57), mengatakan, selama ini MF menutupi aksi bullying yang diterimanya dan tidak pernah menceritakan kepada keluarganya. MF baru bercerita pada keluarga setelah video bullying yang dia alami viral di media sosial.

"Menurut dia sudah sejak semester pertama, jadi satu tahun," kata Elis.

Dari keterangan yang disampaikan MF kepada orang tuanya, disebutkan bahwa bullying yang dialaminya mulai dari yang bersifat verbal hingga fisik.

"Dikata-katain, diledek, diumpat, disembunyiin tas sama laptopnya," kata Mansur.

Mansur juga menyebut para pelaku bullying terhadap anaknya pernah dengan sengaja menjatuhkan sepeda motor MF saat dia tengah berada di parkiran.

"Motornya direbahkan. Saya pernah mendengar," kata Mansur.

Minta Maaf

Dua dari tiga mahasiswa yang jadi pelaku bullying sudah menemui MF dan orangtuanya untuk meminta maaf. Keduanya adalah PDP dan YLL. Menurut Mansur, PDP dan YLL datang bersama teman sekelas MF. Mansur memperkirakan jumlah mereka mencapai sekitar 20 orang.

"Mereka ngaku kalau mereka pelakunya, tapi alasan berbuat kayak gitu mereka enggak jawab," kata Mansur.

Mansur mengatakan pihak keluarga masih belum bisa menerima perlakuan yang diterima anaknya itu. Mereka juga belum bisa memaafkan para pelaku. Menurut Mansur, ia dan Elis sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh para pelaku itu.

Lihat juga: Orangtua MF Sulit Memaafkan Pelaku Bullying terhadap Anaknya

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com