JAKARTA, KOMPAS.com - Ika, calon jemaah umrah yang menggunakan jasa biro perjalanan First Travel meminta uang yang sudah disetorkannya segera dikembalikan.
Sebab, dia khawatir uang Rp 14 juta yang telah disetorkannya tak kembali setelah Satgas Waspada Investasi menghentikan kegiatan usaha PT First Anugerah Karya Wisata/First Travel.
"Saya takut uang saya enggak kembali. Saya enggak masalah pengembalian uangnya lebih dari tiga bulan, yang penting uang saya balik," ujar Ika kepada Kompas.com saat ditemui di Kantor First Travel Depok, Jawa Barat, Sabtu (22/7/2017).
Ika menuturkan, dia mendaftar di First Travel pada Maret 2016 lalu. Dia dijanjikan akan diberangkatkan pada November 2017.
Baca: Saya ke First Travel Mau Tahu Saja, Jadi Berangkat atau Refund
Namun, hingga saat ini belum ada kejelasan apakah dia akan berangkat ke Tanah Suci atau tidak. Dia sudah berusaha menghubungi pihak managemen, tetapi tidak ada konfirmasi.
"Terakhir saya dihubungin disuruh nambah uang biar bisa berangkat duluan, tapi saya enggak mau," kata Ika.
Ika mengaku memiliki teman yang sudah menyetorkan uang tambahan, tetapi tidak kunjung diberangkatkan juga. Padahal, pihak First Travel berjanji akan memberangkatkan temannya pada Februari 2017 lalu.
Perempuan asal Tangerang itu menjelaskan, pada 2015 lalu orangtuanya pergi umroh menggunakan jasa First Travel. Saat itu, orangtuanya tidak mendapatkan masalah.
Baca: Kini, Tanjung Menyesal Rekomendasikan First Travel kepada Temannya...
"Pas orangtua saya berangkat (umrah) tidak ada masalah, bagus-bagus aja. Makanya saya percaya," ujar Ika.
Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam mengatakan, First Travel telah membuat surat pernyataan menghentikan pendaftaran jemaah umrah baru untuk program promo.
First Travel berjanji akan memberangkatkan jemaah umroh setelah musim haji yaitu bulan November dan Desember 2017 masing-masing sebanyak 5.000 sampai 7.000 jemaah per bulan.
Untuk keberangkatan bulan Januari 2018 dan seterusnya, First Travel akan menyampaikan jadwal keberangkatan kepada Satgas Waspada Investasi pada bulan Oktober 2017.
Tongam menyebut, First Travel segera menyampaikan data-data jemaah umroh yang masih menunggu keberangkatan kepada Satgas Waspada Investasi untuk pemantauan dan kepada Kementerian Agama Republik Indonesia dalam rangka pembinaan.
Terkait hal ini, pihak Kompas.com masih mencoba untuk meminta konfirmasi pihak manajemen First Travel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.