Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Dewi Sartika Depok Lancar, Apa Kata Pengguna Jalan?

Kompas.com - 31/07/2017, 12:35 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Kondisi lalu lintas kendaraan di Jalan Dewi Sartika di Depok dan jalan-jalan lain yang ada di sekitarnya terpantau lancar pada Senin (31/7/2017) pagi. Hal itu terjadi saat berlangsungnya uji coba penerapan sistem satu arah di Jalan Dewi Sartika.

Ada dua ruas jalan yang lalu lintasnya lancar saat penerapan sistem satu arah pada Senin pagi ini. Selain Jalan Dewi Sartika sendiri, satu jalan lainnya adalah Jalan Kartini dari Citayam yang mengarah ke Terminal Depok.

Kompas.com menemui empat sopir angkot. Dua yang sehari-harinya melintas di Jalan Dewi Sartika, sedangkan yang dua lagi yang melintas di Jalan Kartini.

M Situmorang, seorang sopir angkot D-105 (Tanah Baru-Terminal Depok) menilai lancarnya arus lalu lintas pada pagi hari ini sebelumnya jarang terjadi di Jalan Dewi Sartika.

Bahkan saat dua hari pertama uji coba pada Sabtu (29/7/2017) dan Minggu (30/7/2017). Hal serupa juga dikemukakan Sihotang, sopir angkot D-03 (Sawangan-Terminal Depok).

"Tapi enggak tahu nanti sore lancar juga apa enggak. Kalau Sabtu Minggu kemarin macet banget," ujar Sihotang.

Untuk yang dari arah Citayam, dua sopir angkot trayek 05 (Bojong Gede-Terminal Depok), yakni Agus dan Matsani menilai arus lalu lintas dari pertigaan Grand Depok City hingga terminal di Jalan Margonda pada Senin pagi ini lebih lancar.

Baca: Jalan Dewi Sartika Depok Dibuat Satu Arah, Lebih Macet atau Lancar?

Dari arah Bojong Gede, keduanya menyebut kemacetan hanya terjadi di sekitar kawasan depo. Lokasi ini masih berada di Jalan Raya Citayam atau sebelum pertigaan GDC.

"Depo macetnya bukan main. Kalau dari Depok lama ke sini sih udh lancar," ujar Agus.

Uji coba penerapan arus lalu lintas satu arah di Jalan Dewi Sartika berlaku bagi kendaraan dari arah Jalan Raya Sawangan menuju Jalan Margonda dan Jalan Siliwangi (barat ke timur).

Adapun, uji coba jalan satu arah di Jalan Dewi Sartika ini ditandai dengan dipasangnya "barrier" atau pembatas di pertigaan yang menjadi pertemuan antara Jalan Dewi Sartika dan Jalan Kartini.

Baca: Rambu Penanda Satu Arah Dipasang di Jalan Dewi Sartika Depok

Pemasangan pembatas ini dilakukan agar kendaraan dari arah Jalan Kartini (dari selatan) atau Jalan Siliwangi (dari timur) tidak bisa mengarah ke Jalan Dewi Sartika. Uji coba yang digelar Senin hari ini merupakan uji coba hari ketiga.

Sebelumnya saat uji coba hari pertama Sabtu (29/7/2017) akhir pekan lalu, lalu lintas di Jalan Dewi Sartika dan sebagian jalan-jalan yang ada di sekitarnya tampak macet. Uji coba penerapan sistem satu arah di Jalan Dewi Sartika direncanakan berlangsung dari 1-2 pekan ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com