Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Penghuni Apartemen Menuntut Pengembang?

Kompas.com - 07/08/2017, 17:36 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Maraknya kasus perseteruan antara pengembang versus penghuni apartemen menimbulkan pertanyaan mendasar.

Apakah penghuni tidak bisa menuntut pengembang jika tidak ternyata kondisi apartemen sesuai dengan janji-janji yang dipaparkan dalam brosur penawaran?

Apalagi saat ini, komika Muhadkly MT alias Acho menjadi tersangka karena dituduh mencemarkan nama baik pengelola Apartemen Green Pramuka City melalui tulisan di blog-nya pada Maret 2015 silam.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) angkat bicara terkait kemungkinan penghuni apartemen menuntut pengembang jika kondisi hunian tak sesuai dengan janji.

Baca: Green Pramuka dan 4 Apartemen Lain Paling Sering Diadukan Konsumen

"Saya lupa beberapa tahun lalu Mahkamah Agung (MA) pernah mengeluarkan suatu putusan terkait sengketa masalah janji di dalam brosur dan menurut penafsiran MA, apa yg disampaikan dan dijanjikan di dalam brosur itu mengikat secara hukum," kata staf Pengaduan dan Hukum YLKI Mustafa Aqib Bintoro, kepada Kompas.com, Senin (7/8/2017).

Dengan kata lain, lanjut Mustafa, saat semua janji yang tercantum di dalam brosur tidak dipenuhi pengembang maka hal tersebut sudah masuk wanprestasi alias ingkar janji.

Adapun keputusan MA untuk menetapkan informasi di dalam brosur berketetapan hukum lantaran kerap dipakai bagi pengembang untuk bersikap curang.

Sehingga, tak jarang ditemukan dalam brosur penawaran unit apartemen dituliskan "hanya ilustrasi" dan "dapat berubah sewaktu-waktu".

"Makanya MA menganulir dan harus mengikat karena konsumen membeli atas dasar itu dan ketika isi brosur berubah belum tentu konsumen mau membeli," kata dia.

Baca: Imbauan YLKI untuk Pemilik Unit Apartemen Terkait Kasus Green Pramuka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com