Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grab Selidiki Video Pengemudi Minta Uang Tip yang Viral

Kompas.com - 17/08/2017, 13:55 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Video singkat tentang seorang pria yang mengenakan helm GrabBike dikomplain penumpangnya viral di media sosial baru-baru ini.

Pria yang diduga merupakan pengemudi GrabBike itu dikomplain penumpangnya karena protes tidak diberikan uang tip di luar biaya perjalanan yang tertera dalam aplikasi.

"Enggak ada rasa terima kasihnya. Seharusnya, penumpang yang baik, enggak usah orang ngomong keras-keras, harusnya sudah mengerti," kata pria tersebut di dalam penggalan video yang tersebar.

Penumpang perempuan yang dimintai uang tip menanggapi ucapan pengemudi tersebut dengan mengatakan tidak suka dirinya diminta tip secara paksa seperti itu.

"Kalaupun Bapak enggak ngomong begitu, saya juga mengerti. Tapi, kenapa Bapak ngomong begitu? Kan saya cuma tanya, berapa Pak. Enggak harus Bapak ngomong harus ditambahin. Kalau Bapak masih sopan, saya bisa kasih," jawab penumpang itu.

(baca: Grab Selidiki Video Penumpang yang Dipukul Pengemudi Ojek Online)

Pria tersebut mengatakan bahwa dirinya sudah sopan. Adapun selama perdebatan itu terjadi, antara pengemudi dan penumpangnya, ada seorang pria yang menengahi mereka berdua.

Pria itu kemudian menjelaskan bahwa pengemudi ojek online tidak bisa memaksakan meminta uang tip, kecuali menagih biaya perjalanan yang tercatat dalam aplikasi.

"Belum tentu semua orang punya uang, Pak. Kalau Bapak ngomong begitu, berarti Bapak tidak sesuai dengan aturan perusahaan," ujar pria yang berusaha menengahi.

Kompas.com telah menanyakan kejadian itu ke Public Relation Grab Indonesia Andre Sebastian pada Kamis (17/8/2017) siang. Menurut Andre, pihaknya baru mengetahui hal ini dan dia menjanjikan untuk mencari tahu terlebih dahulu sebelum memberikan keterangan lebih lanjut.

Kompas TV Grab mengakui baru saja mendapat suntikan modal dari dua investor besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com