Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pabrik Aqua Galon Oplosan, Polisi Minta Warga Tak Cuek

Kompas.com - 23/08/2017, 17:26 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Cilandak Kompol Sujanto mengimbau masyarakat untuk tidak cuek terhadap lingkungan sekitar.

Sujanto menyampaikan imbauan ini terkait beroperasinya pabrik Aqua palsu di Jalan Kemiri I, Pondok Cabe, Tangerang Selatan yang diungkap jajaran Polsek Cilandak pada Senin (21/8/2017).

"Kami imbau kalau ada titik mencurigakan, kelihatannya sibuk produksi, jangan cuek," kata Sujanto di Mapolsek Cilandak, Rabu (23/8/2017).

(Baca juga: Begini Cara Aqua Galon Dipalsukan)

Setidaknya, 300 galon Aqua palsu diproduksi di pabrik tersebut setiap harinya selama setahun satu bulan terakhir.

Galon-galon Aqua oplosan ini dipasarkan di toko-toko sekitar Pondok Cabe dan Cilandak.

"Kenapa kok enggak ketahuan? Mungkin memang awalnya mereka jualan Aqua asli, dipasarkan di situ, bangunannya juga ada pagar sehingga enggak terlalu kelihatan," ujar Sujanto.

Selain itu, Sujanto mengimbau warga agar tak langsung mengonsumsi air jika tampaknya mencurigakan.

Aqua galon palsu ini dilaporkan konsumen karena rasanya antah dan warnanya keruh. Beruntung, belum ada keluhan masuk soal warga yang sakit setelah minum air galon tersebut.

"Perlu agak kritislah, dibiarin saja dulu, saya yakin Aqua yang benar enggak akan berubah warna. Kalau yang palsu mungkin tumbuh lumut," ujar Sujanto.

(Baca juga: Komplotan Pemalsu Aqua Bisa Jual 300 Galon Sehari)

Pembeli disarankan membeli di tempat penjualan resmi seperti minimarket dan supermarket yang menjual dengan harga pantas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com