JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Regident Korlantas Polri Brigjen Risyapudin Nursin menyindir kebiasaan masyarakat yang lebih suka menggunakan kendaraan pribadi daripada kendaraan umum.
Ia mengatakan, kemacetan yang terjadi hampir setiap hari di kawasan Jabodetabek timbul karena volume kendaraan melebihi kapasitas jalan yang tersedia. Selain itu, menurut Risyapudin, perilaku para pengguna jalan juga sangat berperan dalam menyebabkan kemacetan.
"Indonesia itu boleh dikatakan memang kaya-lah. Jalan tol saja dijadikan tempat parkir, apalagi di Jalan Sudirman," kata Risyapudin dalam diskusi berjudul Mengurai Kemacetan di Jabodetabek di Kementerian Perhubungan, Kamis (24/8/2017).
Baca juga: Upaya Mengatasi Kemacetan di Sekitar Stasiun Kereta...
Belum lagi ojek-ojek online yang selama ini menjamur. Dia kesal dengan ojek-ojek tersebut yang seringkali tidak tertib, misalnya berhenti di tikungan dan parkir di bahu jalan.
Dia berharap masyarakat juga mengubah perilaku mereka dalam berkendara sebagai dukungan dalam mengurangi kemacetan.
Risyapudin mengatakan, pemerintah sebenarnya sudah melakukan berbagai upaya untuk meminimalkan kemacetan. Namun, upaya yang dilakukan pemerintah tidak bisa optimal tanpa perubahan perilaku masyarakat.
"Kita harap tahun 2018-2019 bisa diimbangi bagaimana mengubah attitude atau sikap pengguna jalan. Ini tentu mempengaruhi kemacetan lalu lintas," kata dia.