JAKARTA, KOMPAS.com - Kemacetan lalu lintas sudah menjadi hal yang identik dengan stasiun kereta. Penumpang berganti moda, angkutan massal ngetem, hingga pedagang kaki lima yang tumpah ruah adalah wajah stasiun di Jakarta.
"Ada 17 stasiun yang saat ini perlu ditata karena menimbulkan kemacetan," kata Kasubdit Pembiayaan dan Kebijakan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Yohn Ferry, Selasa (23/8/2017).
Sebanyak 17 stasiun itu yakni Stasiun Jatinegara, Stasiun Sudirman, Stasiun Juanda, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Depok Baru, Stasiun Pasar Minggu, Stasiun Cawang, Stasiun Manggarai, Stasiun Kebayoran, Stasiun Cikini, Stasiun Jakarta Kota, Stasiun Palmerah, Stasiun Duren Kalibata, Stasiun Grogol, Stasiun Tebet, Stasiun Klender, dan Stasiun Karet.
Penataan akan dilakukan dengan menyediakan lahan di sekitar stasiun yang jadi titik kumpul kendaraan sehingga tidak memenuhi badan jalan.
Baca: Lahan Parkir Angkutan Umum di Stasiun dan Harapan Mengurai Kemacetan
Selain itu, moda transportasi massal seperti transjakarta dan bus lainnya melewati titik ini sehingga masyarakat bisa beralih sepenuhnya ke transportasi umum. Penataan rencananya akan dilakukan besar-besaran yang berujung pada berpindahnya stasiun.
Selasa (22/8/2017), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membahas integrasi antar-moda transportasi umum berbasis rel dan transjakarta bersama Kementerian Perhubungan, PT KAI, PT Adhi Karya, dan PT Jakarta Propertindo.
Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda DKI Jakarta Gamal Sinurat mengatakan, dari hasil rapat, masih ada beberapa hal yang harus didalami. Salah satunya yakni soal letak stasiun.
Gamal mencontohkan, di Dukuh Atas, letak stasiun mass rapid transit (MRT), light rail transit (LRT), dan commuter line tidak berada di satu sisi yang sama.
Dengan letak stasiun yang berjauhan, pembangunan sarana penunjang untuk mengintegrasikan moda transportasi umum itu membutuhkan biaya yang mahal. Selain itu, letak stasiun yang berjauhan juga membuat perpindahan penumpang tidak efektif.
"Jadi kalau orang turun misalnya dari LRT, dia mau masuk ke MRT, nah itu gimana nyambungnya kalau stasiunnya beda-beda, kan repot. Makanya kami nanti mau mendalami lagi mengenai perletakan stasiun. Kalau bisa dikelompokkan di satu sisi," kata Gamal seusai rapat di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (22/8/2017).
Baca: Integrasi Moda Transportasi Umum, Letak Stasiun Akan Dipindahkan
Dengan adanya rencana pengelompokkan stasiun di satu sisi, Gamal menyebut ada kemungkinan letak stasiun yang ada di sisi yang berbeda akan dipindahkan.
Selain Dukuh Atas, ada beberapa kawasan yang integrasinya juga perlu didalami kembali. Integrasi lainnya yang harus dikaji yakni soal tiket dan jadwal keberangkatan moda transportasi.
Pihak-pihak terkait akan membahas agar penumpang tak harus berulang kali membeli tiket jika inggin menggunakan beberapa moda transportasi yang terintegrasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.