Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ramahnya Trotoar di Jalan Sabang untuk Penyandang Disabilitas

Kompas.com - 30/08/2017, 19:19 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar pukul 15.30 WIB, Rabu (30/8/2017), sejumlah penyandang disabilitas yang tergabung dalam Gerakan Aksesbilitas Umum Nasional (GAUN) menggelar aksi susur trotoar di sepanjang Jalan Sabang, lalu menuju Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Perjalanan GAUN dimulai dari lampu pengatur lalu lintas Jalan Sabang, tepatnya di perempatan dengan Jalan Kebon Sirih.

Sejumlah peserta penyandang tuna netra kemudian menggunakan tongkat untuk meraba yellow line yang tersedia di trotoar tersebut.

"Ini kok ada paving yellow line yang enggak teraba ya," ujar seorang anggota GAUN.

Baca: Warna-warni Jalur Pedestrian di Kota Bekasi

Sejumlah kaum disabilitas yang tergabung dalam Gerakan Aksesbilitas Umum Nasional (GAUN) menggelar aksi susur trotoar di sepanjang Jalan Sabang, Thamrin, ke arah Jalan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (30/8/2017). Kaum disabilitas menyuarakan kebutuhan akan jalur pedestrian yang ramah dan aman akibat banyaknya trotoar yang digunakan untuk parkir mobil atau motor sampai pedagang kaki lima berjualan sehingga fasilitas untuk disabilitas menjadi rusak.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Sejumlah kaum disabilitas yang tergabung dalam Gerakan Aksesbilitas Umum Nasional (GAUN) menggelar aksi susur trotoar di sepanjang Jalan Sabang, Thamrin, ke arah Jalan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (30/8/2017). Kaum disabilitas menyuarakan kebutuhan akan jalur pedestrian yang ramah dan aman akibat banyaknya trotoar yang digunakan untuk parkir mobil atau motor sampai pedagang kaki lima berjualan sehingga fasilitas untuk disabilitas menjadi rusak.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, di lokasi tersebut yellow line yang tak lagi berwarna kuning nyaris tak bertekstur karena termakan usia.

Tak lama berselang, penyandang tuna netra lainnya terkejut ketika yellow line yang menuntun mereka menyusuri trotoar tiba-tiba terputus.

Benar saja, di lokasi tersebut terdapat sejumlah paving block yellow line yang hilang dari tempatnya.

Hal ini menimbulkan lubang berbentuk kotak yang tentunya menghambat perjalanan para penyandang disabilitas ini.

Sejumlah lubang juga terlihat di beberapa bagian trotoar.

Sejumlah kaum disabilitas yang tergabung dalam Gerakan Aksesbilitas Umum Nasional (GAUN) menggelar aksi susur trotoar di sepanjang Jalan Sabang, Thamrin, ke arah Jalan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (30/8/2017). Kaum disabilitas menyuarakan kebutuhan akan jalur pedestrian yang ramah dan aman akibat banyaknya trotoar yang digunakan untuk parkir mobil atau motor sampai pedagang kaki lima berjualan sehingga fasilitas untuk disabilitas menjadi rusak.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Sejumlah kaum disabilitas yang tergabung dalam Gerakan Aksesbilitas Umum Nasional (GAUN) menggelar aksi susur trotoar di sepanjang Jalan Sabang, Thamrin, ke arah Jalan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (30/8/2017). Kaum disabilitas menyuarakan kebutuhan akan jalur pedestrian yang ramah dan aman akibat banyaknya trotoar yang digunakan untuk parkir mobil atau motor sampai pedagang kaki lima berjualan sehingga fasilitas untuk disabilitas menjadi rusak.
"Kalau lubang-lubang begini, kita enggak tau kan bisa jatuh," ujar anggota aksi lainnya.

Tak hanya para penyandang tuna netra yang mengalami kesulitan. Seorang penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda terpaksa diangkat karena jalur pedestrian tersebut tak memiliki sisi miring untuk memudahkan kursi roda menuruni trotoar.

"Bayangkan saja, ada putusan di sisi trotoar itu. Kalau mereka (penderita lumpuh) mau turun trotoar kan susah," ujar seorang aktivis GAUN, Hasnita Taslim.

Perjalanan pun dilanjutkan menuju pusat kuliner yang terdapat di Jalan Sabang. Di lokasi tersebut jalur-jalur pedestrian digunakan sebagai tempat parkir kendaraan bermotor.

Rombongan peserta aksi pun terpaksa harus melewati badan jalan karena tak dapat lagi menggunakan jalur pedestrian yang telah disesaki kendaraan bermotor.

Sejumlah kaum disabilitas yang tergabung dalam Gerakan Aksesbilitas Umum Nasional (GAUN) menggelar aksi susur trotoar di sepanjang Jalan Sabang, Thamrin, ke arah Jalan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (30/8/2017). Kaum disabilitas menyuarakan kebutuhan akan jalur pedestrian yang ramah dan aman akibat banyaknya trotoar yang digunakan untuk parkir mobil atau motor sampai pedagang kaki lima berjualan sehingga fasilitas untuk disabilitas menjadi rusak.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Sejumlah kaum disabilitas yang tergabung dalam Gerakan Aksesbilitas Umum Nasional (GAUN) menggelar aksi susur trotoar di sepanjang Jalan Sabang, Thamrin, ke arah Jalan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (30/8/2017). Kaum disabilitas menyuarakan kebutuhan akan jalur pedestrian yang ramah dan aman akibat banyaknya trotoar yang digunakan untuk parkir mobil atau motor sampai pedagang kaki lima berjualan sehingga fasilitas untuk disabilitas menjadi rusak.
"Dalam aksi ini kami ingin menyuarakan kebutuhan kami akan jalur pedestrian yang ramah untuk kaum disabilitas," ujar Ketua GAUN, Ariani Soekanwo (72) saat ditemui di lokasi digelarnya aksi.

Baca: 7 Ribu Km Jalur Pedestrian di Jakbar Harus Diperbaiki

Ariani mengatakan, sejauh ini jalur pedestrian di Ibu Kota belum mampu mengakomodir seluruh kebutuhan kaum disabilitas.

"Ada trotoar yang digunakan untuk parkir, lalu ada yellow line yang teksturnya sudah tak teraba, trotoar yang berlubang dan masih banyak lagi," kata dia.

Ia menilai, dalam hal ini pemerintah harus konsisten dalam menegakkan peraturan mengenai tata tertib penggunaan jalur pedestrian di DKI Jakarta.

"Kalau memang untuk jalur pedestrian ya betul-betul harus nyaman untuk pejalan kaki, termasuk kaum disabilitas. Jangan boleh untuk parkir, itu sangat menyulitkan kaum seperti kami," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com