Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaikan Trotoar, dari Pelebaran, Ramah "High Heels", hingga Jadi Tempat Nongkrong

Kompas.com - 06/09/2017, 07:54 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta gencar membangun trotoar yang lebar di berbagai ruas jalan di Ibu Kota.

Tahun ini, Dinas Bina Marga bersama suku dinas terkait membangun trotoar sepanjang 80 kilometer di lima wilayah kota administratif dengan anggaran Rp 412 miliar.

Pelebaran trotoar dilakukan salah satunya untuk mendorong pejalan kaki menggunakan transportasi umum.

Ramah high heels dan rencana pendirian kafe

Pembangunan trotoar di Jakarta tidak hanya melebarkan, tetapi juga memperhatikan kenyamanan pejalan kaki.

Di Jakarta Utara misalnya, Kepala Seksi Kelengkapan Prasarana Jalan dan Jaringan Utilitas Sudin Bina Marga Jakarta Utara Libertus Sagata mengatakan, 12 trotoar di Jakarta Utara dibangun dengan konsep ramah terhadap pengguna high heels dan penyandang disabilitas.

"Trotoar ini nanti tidak menyampingkan jalur penyandang disabilitas. Permukaan trotoar juga tak bercelah nantinya. Mempermudah wanita bersepatu high heels ketika berjalan di atas trotoar. Biasanya, mereka enggan melintas trotoar karena hak sepatunya kerap terselip pada sela permukaan trotoar itu," kata Libertus, Senin (4/9/2017).

(Baca juga: Rp 42 Miliar untuk Bangun Trotoar Ramah Pengguna "High Heels")

Menurut Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, setelah pelebaran trotoar selesai, tenda-tenda untuk kafe nantinya bisa dibangun di atas trotoar tersebut.

Namun, tenda itu hanya bisa didirikan pada malam hari dan langsung dibongkar pada malam itu juga.

"Untuk beberapa ruas jalan, proyeksi kami kalau malam hari, malam Minggu misalkan, malam hari setelah jam 20.00 malam, itu bisa untuk hangout anak-anak muda, bisa dibikin semacam tenda-tenda kafe kecil, tapi langsung dibongkar dan bersih," ujar Djarot, Selasa (5/9/2017).

Selain itu, masyarakat bisa duduk-duduk di trotoar yang sudah lebar. Pemprov DKI Jakarta akan menyediakan kursi taman di trotoar-trotoar tersebut.

(Baca juga: Djarot: Proyeksi Kami, di Trotoar Bisa Dibikin Tenda Kafe Kecil)

Trotoar ideal

Kepala Seksi Perencanaan Prasarana Jalan dan Utilitas Dinas Bina Marga DKI Jakarta Riri Asnita mengatakan, trotoar ideal yang dibangun Pemprov DKI Jakarta memiliki kriteria tertentu.

Lebar minimal trotoar yakni 1,5 meter dan harus lebih lebar untuk trotoar di jalan arteri. Ketinggian trotoar kurang lebih 15 sentimeter dengan kemiringan tidak terlalu curam.

Trotoar ideal juga harus dilengkapi ubin pemandu penyandang disabilitas atau guiding block yang biasanya berwarna kuning.

Trotoar juga harus dilengkapi fasilitas penerangan, kursi, serta tanaman. Fasilitas lain yang bisa dilengkapi di trotoar adalah portal "S", meski tidak wajib.

"Portal S itu fungsinya supaya kursi roda bisa lewat tapi kendaraan roda dua seperti motor tidak bisa masuk," ujar Riri, beberapa waktu lalu.

(Baca juga: Tak Ramahnya Trotoar di Jalan Sabang untuk Penyandang Disabilitas)

Selain itu, pembangunan trotoar di Jakarta dilengkapi beberapa fasilitas penunjang, salah satunya speed bump untuk menyejajarkan trotoar yang terpisah jalan.

Dengan demikian, pejalan kaki tidak perlu naik turun. Pengendara juga akan memperlambat laju kendaraan karena speed bump lebih tinggi dibanding jalan dan mendahulukan pejalan kaki untuk menyeberang.

Beberapa bagian trotoar dibangun menggunakan beton yang konturnya menyerupai pori-pori. Beton tersebut berfungsi agar air bisa langsung masuk ke dalam tanah.

"Beton ini cepat meresap, yang pori-pori merah. Diharapkan air hujan terserap jalur pedestrian dan terserap ke tanah," kata Riri.

(Baca juga: Masih Banyak Pelanggaran, Program Bulan Tertib Trotoar Diperpanjang )

Pembangunan trotoar juga dilengkapi dengan ducting atau boks utilitas. Ke depan, semua kabel utilitas yang menggantung akan dimasukkan ke dalam boks utilitas yang ada di bawah trotoar.

Boks utilitas yang dibangun berukuran 1,2 meter x 1,8 meter dengan kedalaman 2,3 meter. Jarak antar-boks utilitas 20 meter-25 meter.

Kompas TV Rencana pencabutan BPJS dan Kartu Jakarta Pintar bagi pelanggar trotoar mendapat reaksi beragam dari masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan 'Like' dan 'Subscribe' Youtube Rugi Rp 800 Juta

[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan "Like" dan "Subscribe" Youtube Rugi Rp 800 Juta

Megapolitan
Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Megapolitan
Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Megapolitan
Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Megapolitan
Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Megapolitan
Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Megapolitan
Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Megapolitan
PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

Megapolitan
Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Megapolitan
Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Perlintasan Stasiun Pondok Jati

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Perlintasan Stasiun Pondok Jati

Megapolitan
Ada Warteg Terbakar, Jalan Duren Tiga Arah Kemang Sempat Ditutup

Ada Warteg Terbakar, Jalan Duren Tiga Arah Kemang Sempat Ditutup

Megapolitan
Diduga karena Korsleting, Sebuah Warteg Terbakar di Duren Tiga

Diduga karena Korsleting, Sebuah Warteg Terbakar di Duren Tiga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com