"Tentunya ketika terjadi perubahan pola pergerakan, masyarakat tentunya tidak serta merta mereka bisa seperti sebelumnya. Ada pola perilaku baru," kata Gandara di Balai Kota Depok, Kamis siang.
(Baca juga: Kadishub Depok: Masyarat Akan Terbiasa dengan Sistem Satu Arah)
Namun, Gandara menyatakan, perubahan pola tersebut hanya berlangsung sementara. Ia yakin, saat nantinya masyarakat terbiasa dengan SSA, pergerakannya akan bisa menyesuaikan kembali.
"Tentunya kalau semua berjalan seperti yang diharapkan, kalau ada orang ingin beli di suatu tempat tertentu maka merekaa akan tetap jalan ke sana. Walaupun memutar, tetapi waktu tempuhnya lebih cepat," ujar Gandara.
Hasil evaluasi
Ada tiga paramater yang digunakan dalam evaluasi terhadap penerapan SSA di Depok, yakni kecepatan kendaraan, waktu tempuh, dan panjang antrean.
Dari tiga paramater tersebut, kata Gandara, semuanya menunjukkan adanya peningkatan terhadap kinerja jaringan jalan di Depok.
"Kita melihatnya kinerja jaringan jalannya secara keseluruhan, bukan dari satu titik lokasi saja," kata dia.
Dalam hal waktu tempuh, Gandara menyebut saat ini rata-rata waktu tempuh kendaraan yang melintas di ruas jalan yang menjadi lokasi penerapan SSA maupun jalan lain yang terdampak berkisar 65-55 menit dari sebelumnya 85-80 menit.
(Baca juga: Penerapan Sistem Satu Arah di Depok Dinilai Mampu Urai Kemacetan)
Sementara itu, dalam hal kecepatan, kata dia, saat ini kecepatan rata-rata kendaraan meningkat menjadi 16-17 kilometer per jam, dari sebelumnya 12-14 kilometer per jam.
Adapun rata-rata panjang antrean kendaraan di persimpangan-persimpangan jalan yang menjadi lokasi penerapan SSA maupun jalan lain yang terdampak sudah berkurang menjadi 500 meter dari sebelumnya 1.000-2.000 meter.
"Karena kinerja jaringan jalannya semakin meningkat, maka kita harapkan setelah uji coba ini kebijakannya bisa dilanjutkan," ujar Gandara.
Pemkot Depok masih akan terus melakukan evaluasi untuk memutuskan lanjut atau tidaknya sistem ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.