Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelanggaran di Jalan Margonda yang Membuat Kesal Pengendara

Kompas.com - 26/09/2017, 11:22 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com -
Sebuah lokasi putaran balik (u-turn) di Jalan Margonda, Depok, tepatnya di depan klinik LBC kerap menjadi titik kemacetan lalu lintas. Penyebabnya akibat banyaknya pengemudi kendaraan pelanggar lalu lintas yang memutar balik di lokasi tersebut.

U-turn di depan LBC kerap digunakan pengemudi kendaraan dari arah pertigaan Ramanda yang hendak berputar balik ke arah Citayam. Padahal sebuah rambu lalu lintas yang terpasang sudah jelas menunjukkan kendaraan yang datang dari arah pertigaan Ramanda dilarang memutar balik di lokasi tersebut.

Kendaraan dari arah pertigaan Ramanda dan hendak berputar balik menuju ke arah Citayam sebenarnya sudah disediakan tempat untuk memutar balik. Lokasinya sekitar 500 meter dari u-turn depan LBC, tepatnya di u-turn yang berada di sekitar depan Pesona Khayangan.

Banyaknya pengendara yang melanggar lalu lintas di u-turn tersebut menimbulkan kekesalan pengguna kendaraan lainnya yang merasa sudah tertib. 

Seorang pengendara di lokasi tersebut, Budi (35), menilai jika pelanggar di u-turn dibiarkan, maka bisa memancing warga yang tertib lalu lintas ikut melanggar.

"Iya dong. Orang yang capek-capek muter balik jauh, sampai di sini kena macet gara-gara nungguin orang-orang yang ngelanggar. Kalau tahu gini mending tadi ikut muter balik juga di situ," ujar Budi, Senin (25/9/2017).

(baca: Rambu Tak Dipatuhi, "U-Turn" di Jalan Margonda Jadi Biang Kemacetan)

Pantauan Kompas.com, banyaknya kendaraan dari arah pertigaan Ramanda yang melanggar aturan dengan berputar balik di u-turn depan LBC telah menyebabkan tersendatnya arus lalu lintas dari arah pertigaan Juanda ke pertigaan Ramanda, termasuk kendaraan yang telah berputar balik sesuai aturan.

Tidak jarang tersendatnya arus kendaraan bisa mencapai 20-40 detik hanya untuk menunggu barisan kendaraan yang melanggar rambu selesai berputar balik.

Senada dengan Budi, pengendara lain yang merasa sudah tertib, Febry (28), menyarankan agar aparat segera menindak pelanggar supaya lalu lintas bisa lebih lancar.

"Karena dari sana lancar, macetnya cuma di sini doang nih," kata Febry.

Di u-turn depan LBC sebenarnya sudah dipasangi barrier (penghalang). Namun, karena jenis penghalang yang dipasang berbahan plastik dan bukan beton, maka mudah digeser.

Menanggapi kondisi tersebut, Kanit Dikyasa Satlantas Polresta Depok Ajun Komisaris Rasman menyadari masih banyak pengguna jalan yang belum sadar akan keselamatan berlalu lintas dengan melanggar rambu lalu lintas.

"Biasanya polisi melakukan pengaturan di lokasi tersebut sambil mengingatkan pengguna jalan yang akan melanggar," ujar Rasman.

Rasman menyatakan polisi tengah mempertimbangkan menutup u-turn tersebut. Hal itu akan dilakukan jika keberadaannya dinilai mengganggu kelancaran lalu lintas. Rasman menyatakan saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kota Depok.

"Nanti kalau sekiranya sangat mengganggu keselamatan dan kelancaran arus lalu lintas, maka u-turn tersebut akan ditutup," kata Rasman.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com