Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum Guru Kidea yang Kasari Muridnya Dinilai Tak Paham Tugas Mendidik

Kompas.com - 01/10/2017, 07:17 WIB
Sherly Puspita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Menjadi seorang guru tentu bukan hanya sekadar profesi yang bertujuan untuk mendulang rezeki. Dalam bahasa Jawa, guru memiliki akronim "digugu lan ditiru" (dituruti dan dicontoh).

Bahkan semboyan pahlawan tanpa tanda jasa juga tercipta untuk menggambarkan sosok seorang guru.

"Saat ini ada guru yang menganggap profesi guru hanya untuk mencari nafkah. Dia tidak memahami lagi tanggung jawab besar di dalamnya untuk bertindak sebagai pendidik yang seharusnya bekerja dengan tulus," ujar Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Susi Nurhati, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (29/9/2017).

(baca: Beredar Video Guru Kidea Podomoro Perlakukan Muridnya dengan Kasar)

Susi berpendapat demikian untuk menanggapi beredarnya video rekaman kamera CCTV seorang guru Kidea Podomoro Preschool and Kindergarten, di Tanjung Duren, Jakarta Barat, yang memperlakukan seorang muridnya dengan kasar.

Video tersebut tersebar luas melalui pesan berantai aplikasi WhatsApp.

"Saya tidak generalisasi semua guru seperti itu. Tapi dengan kasus guru berbuat kasar, berarti guru itu tidak menerapkan semboyan pahlawan tanpa tanda jasa seperti guru-guru zaman dahulu," ucap Susi.

Dalam video berdurasi 38 detik tersebut, terlihat seorang guru sedang menarik dan menghentak seorang siswinya ke lantai ruang kelas. Siswi dalam video tersebut terlihat ketakutan dan menangis.

Meski demikian, guru tersebut terus menarik sambil menunjukkan mimik muka marah. Guru pun memaksa sang murid duduk bersila.

Lagi-lagi dengan sikap yang sangat kasar. Seorang guru lainnya tampak berada di ruangan yang sama. Namun guru tersebut seperti tidak memperhatikan tindakan kasar itu dan tetap sibuk mengerjakan tugasnya.

(baca: Penjelasan Kidea Podomoro soal Video Guru yang Kasar terhadap Muridnya)

Kepala Kidea Podomoro Preschool and Kindergarten, Margareta K membenarkan adanya seorang oknum guru di sekolahnya yang bertindak kasar terhadap seorang muridnya. Ia mengatakan, perbuatan guru tersebut terungkap setelah orangtua murid melapor karena anaknya tidak mau berangkat sekolah dan terlihat sangat ketakutan.

Pihak sekolah kemudian berinisiatif, bersama dengan orangtua murid, mengecek rekaman kamera CCTV untuk melihat apa yang dialami muridnya hingga takut masuk sekolah.

Setelah rekaman kamera CCTV dicek, lanjutnya, pihak sekolah terkejut melihat perlakuan seorang guru yang belum lama bekerja di sekolah tersebut.

Kini, oknum guru yang berbuat kasar pada muridnya itu sudah dipecat. Margaret juga sudah memberikan rekaman video tersebut kepada orangtua murid yang bersangkutan demi keterbukaan.

Tindakan Disdik

Menanggapi kasus ini, Dinas Pendidikan DKI Jakarta memerintahkan Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat untuk menemui pengelola Kidea Podomoro. Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Barat, Uripasih mengatakan hasil pertemuan dengan pengelola sekolah akan disampaikan kepada Dinas Pendidikan DKI dalam bentuk rekomendasi dan disampaikan kepada Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) DKI sebagai pihak yang berhak memberikan sanksi.

Susi mengatakan, jika pihak sekolah terbukti terlibat dalam pelanggaran itu, maka BPTSP akan mencabut izin operasi sekolah.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Megapolitan
Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Megapolitan
Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com