Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Triawan Munaf: Kalau di Jakarta Tidak Berhasil, Nanti "Diketawain"

Kompas.com - 02/10/2017, 19:43 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengembangkan ekonomi kreatif di Taman Ismail Marzuki. Kepala Bekraf Triawan Munaf ingin kawasan TIM menjadi showcase produk ekonomi kreatif Indonesia.

"Sebetulnya kalau di TIM bisa kami persempit ke seni pertunjukan. Film juga ada di sana, kuliner ada di sana, fashion ada disana. Jadi showcase besar, etalase ekonomi kreatif," ujar Triawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (2/10/2017).

Triawan ingin ekonomi kreatif Indonesia bisa berkembang di Taman Ismail Marzuki. Nantinya, dia berharap pengembangan ekonomi kreatif di TIM didukung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan diadaptasi di daerah lain.

"Karena kalau di Jakarta saja kita tidak berhasil, nanti diketawain di daerah karena Jakarta jadi tolak ukur," ujar Triawan.

(baca: Triawan Munaf: Butuh 10.000 Bioskop untuk 250 Juta Rakyat)

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan saat ini Pemprov DKI Jakarta juga fokus merevitalisasi TIM terlebih dahulu. Dia berharap revitalisasi TIM bisa selesai sebelum masa jabatannya berakhir.

"Mudah-mudahan sebelum 15 Oktober selesai, kami bisa resmikan di sana," kata Djarot.

Djarot ingin produk ekonomi kreatif yang masuk ke TIM berasal dari Jakarta dan daerah lain di Indonesia serta diseleksi dengan baik.

"Alhamdulillah saat ini kita ketemu Pak Triawan Munaf untuk bikin MoU. Sehingga TIM jadi mercusuar yang bisa menampilkan produk kreatif warga Jakarta," kata Djarot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com