Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Anjlok di Manggarai karena Gangguan Persinyalan Baru

Kompas.com - 03/10/2017, 11:49 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Muhammad Nurul Fadhila mengatakan, kereta 1507 Bogor-Angke yang anjlok di Stasiun Manggarai pada Selasa (3/10/2017) pukul 07.40 disebabkan perubahan sistem persinyalan.

"Proses dua hari lalu dilakukan switch over persinyalan dari persinyalan lama ke persinyalan baru," kata Fadhil di Stasiun Manggarai, Selasa (3/10/2017).

Kereta 1507 anjlok dengan posisi kereta terakhir, roda atau bogie depannya, mengarah ke Sudirman, namun roda belakangnya menuju arah ke Cikini.

Baca: KRL Anjlok, Penumpang dari Depok Pindah ke Ojek "Online"

Petugas gabungan dari PT KAI Daop 1 Jakarta dan PT KCI melakukan evakuasi gerbong kereta rel listrik (KRL) nomor 1507 rute Bogor - Angke yang anjlok di wilayah Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Selasa (3/10/2017). Tidak ada korban dalam peristiwa tersebut tetapi menyebabkan terjadinya penumpukan penumpang dan terganggunya perjalanan KRL di sejumlah stasiun.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Petugas gabungan dari PT KAI Daop 1 Jakarta dan PT KCI melakukan evakuasi gerbong kereta rel listrik (KRL) nomor 1507 rute Bogor - Angke yang anjlok di wilayah Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Selasa (3/10/2017). Tidak ada korban dalam peristiwa tersebut tetapi menyebabkan terjadinya penumpukan penumpang dan terganggunya perjalanan KRL di sejumlah stasiun.
Kondisi yang disebut dengan istilah double spoor ini menyebabkan kereta otomatis anjlok.

"Pagi hari ini kami menemukan indikasi adanya gangguan sistem sehingga posisi roda jatuh yang depan arah Sudirman, belakang arah Cikini. Makanya anjlok," ujar Fadhil.

Fadhil mengatakan perubahan sinyal ini merupakan rangkaian revitalisasi Stasiun Manggarai yang sedang berlangsung.

Fadhil memastikan revitalisasi persinyalan secara umum di Jabodetabek dilakukan untuk membuat frekuensi perjalanan lebih efisien. Ia juga memastikan semua perubahan sudah melalui safety assesment sehingga layak dioperasionalkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com