Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lambatnya Pembebasan Lahan MRT Membuat Anggaran Membengkak

Kompas.com - 23/10/2017, 13:59 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, William Sabandar, berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama pihak terkait segera menyelesaikan pembebasan lahan untuk pembangunan stasiun MRT.

Hal tersebut dia ungkapkan menyusul langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang berbicara dan mendapat kesepakatan dengan seorang pemilik lahan di Jalan Haji Nawi, Jakarta Selatan, yang terkena dampak pembangunan stasiun MRT.

"Urusan pembebasan lahan adalah kewenangan Pemda. Kalau MRT berharap lahan di Jalan Haji Nawi segera dapat dibebaskan. Semakin lama tidak bebas, semakin terlambat penyelesaian stasiun tersebut dan dananya semakin membengkak," kata William, kepada Kompas.com, Senin (23/10/2017).

(baca: Apa Saja Kendala Penyelesaian Proyek MRT Jakarta?)

Secara pribadi, William mengapresiasi langkah Anies berinisiatif mengecek lokasi pembangunan stasiun MRT di Jalan Haji Nawi sekaligus berbincang dengan seorang pemilik lahan bernama Mahesh.

Kini, pihaknya menunggu tiga titik lainnya di kawasan Jalan Haji Nawi yang pembebasan lahannya masih terkendala.

"Semoga tiga titik lahan lainnya di Jalan Haji Nawi dapat segera dieksekusi agar tidak ada kendala lagi untuk tempat itu, dan kontraktor segera bisa mempercepat pekerjaannya," ujar William.

Menurut dia, pengerjaan stasiun MRT dan sarana penunjang Jalan Haji Nawi seharusnya selesai pada Maret 2019. Namun, penyelesaian proyek di sana dipastikan molor dari target karena terkendala pembebasan lahan.

"Untuk kerugian sedang kami hitung, yang pasti penyelesaiannya akan terlambat," ujar William.

Kompas TV Tidak sepakat ganti rugi, Mahesh Lalmalani menggugat pelaksana proyek MRT senilai RP 1 Miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com