Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL dan Parkir Liar di Kota Tua Jadi Penyebab Sepinya Lokbin Cengkeh

Kompas.com - 24/10/2017, 18:28 WIB
Sherly Puspita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kepala Seksi Koperasi Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Barat, Djarot Syarifudin mengatakan, masih adanya pedagang kaki lima (PKL) dan parkir liar di kawasan Kota Tua menjadi penyebab sepinya lokasi binaan (lokbin) Taman Kota Intan atau yang kerap disebut Lokbin Cengkeh.

Ia mengungkapkan, PKL-PKL liar tersebut masih tersebar di trotoar kawasan Kota Tua.

"Sampai sekarang kan diawasi sama Satpol PP tapi kan hanya sampai jam 10 malam. Padahal pedagang kan sampai malam. Itu kan liar, enggak ditampung di lokbin," ujar Djarot, ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (24/10/2017).

Baca juga : Ramaikan Lokbin Cengkeh, Sudin UMKM Upayakan Pentas Seni Digelar Tiap Pekan

Dia mengatakan, ide awal dibangunnya Lokbin Cengkeh adalah sebagai tempat menampung PKL Kota Tua dan dapat dijadikan sebagai area parkir dengan kapasitas besar sehingga tidak ada lagi parkir liar di kawasan yang diwacanakan menjadi destinasi wisata internasional tersebut.

"Di gedung-gedung Kota Tua itu masih banyak parkir liar. Selama parkir liar tidak dibekukan maka Cengkeh sepi," kata dia.

Dia melanjutkan, padahal area parkir di Lokbin Cengkeh dapat menampung hingga 1.000 kendaraan roda dua dan 200 kendaraan roda empat.

"Tarif parkir motor juga murah, hanya Rp 2.000. Kalau parkir liar bisa kena sampai Rp 3.000 sampai Rp 5.000 kan," ujarnya.

Dia berharap pengunjung Kota Tua mau memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tersebut.

Baca juga : Sandi Kritik Pembangunan Lokbin PKL di Jalan Cengkeh, Kota Tua

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com