Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suka Cita Warga Bukit Duri Rayakan Kemenangannya Bersama Gubernur DKI...

Kompas.com - 28/10/2017, 09:46 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejatinya, kekalahan pada pengadilan akan membuat seseorang merasa kecewa. Namun, hal ini tidak berlaku bagi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno terkait kekalahan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terhadap warga Bukit Duri.

Satu hari setelah Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengabulkan gugatan class action, warga Bukit Duri langsung mendatangi Balai Kota, Jumat (28/10/2017). Anies pun bersuka cita menyambut kedatangan mereka di sana. Maklum saja, perseteruan Pemprov DKI dan warga Bukit Duri memang bukan perseteruan Anies-Sandi.

Masalah antara keduanya berlangsung ketika Pemprov DKI masih dipimpin pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Saat belum berada di dalam pemerintahan, Anies cukup sering mendatangi Bukit Duri. Saat masa kampanye, Anies bahkan membuat kontrak politik dengan warga.

(Baca: Anies-Sandi dan Sejumlah Janji untuk Warga Bukit Duri)

Setelah dia berada di pemerintahan, warga Bukit Duri menang gugatan class action atas penertiban yang dilakukan Pemprov DKI pada 28 September 2016. Gayung bersambut, Anies pun ikut bersyukur atas kemenangan itu. Dengan kewenangannya sebagai gubernur saat ini, Anies memutuskan tidak mengajukan banding.

"Wah ini warga Bukit Duri," kata Anies. 

"Masih ingat enggak Pak?" kata warga. 

"Masih. Alhamdulillah," kata Anies. 

Suasana begitu hangat ketika Anies bertemu kembali dengan warga Bukit Duri. Pertemuannya tidak lagi di kampung mereka, melainkan di Balai Kota, tempat si pembuat kebijakan yang dulu dilawan warga.

(Baca: Menang di Pengadilan, Warga Bukit Duri Ramai-ramai ke Balai Kota)

Seperti reuni, Anies mengingat bahwa Bukit Duri adalah tempat pertama yang dia tuju setelah menang dalam pilkada.

"Saya ke sini karena ingin mengingatkan diri saya sendiri bahwa saya pernah berjanji di tempat ini. Dan tempat ini sudah mendengar janji berkali-kali," ujar Anies.

Anies juga membawa-bawa kain gendongan yang dulu diberikan Ibu Sadiah, seorang ibu di Bukit Duri. Sadiah sendiri juga hadir di Balai Kota kemarin.

Anies mengatakan kain gendongan itu membuat dia merasa memiliki tanggung jawab ekstra terhadap warga Bukit Duri. Kain gendongan itu bagaikan simbol permintaan warga yang memintanya "menggendong" atau mengurus anak-anak di Jakarta.

Pada akhir pertemuan mereka, Anies mengajak warga berfoto. Fotonya dengan menggunakan kain gendongan yang selalu dia bawa kemana mana.

Halaman:


Terkini Lainnya

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Pilkada DKI Jalur Independen Sepi Peminat, Pakar Khawatir Fenomena Calon Tunggal

Pilkada DKI Jalur Independen Sepi Peminat, Pakar Khawatir Fenomena Calon Tunggal

Megapolitan
Ini Ucapan Tukang Soto yang Memprovokasi Faizal Bunuh Pamannya di Tangsel

Ini Ucapan Tukang Soto yang Memprovokasi Faizal Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Usung Supian Suri di Pilkada Depok, PDI-P: Beliau Tahu Persoalan dan Kebutuhan Warga

Usung Supian Suri di Pilkada Depok, PDI-P: Beliau Tahu Persoalan dan Kebutuhan Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com