Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Tak Hentikan Pembangunan "Flyover" meski Tanpa Analisis Dampak Lalu Lintas

Kompas.com - 02/11/2017, 21:45 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak akan menghentikan 10 proyek pembangunan yang berjalan meskipun tidak memiliki analisis dampak lalu lintas. Alasannya, proyek-proyek itu dibangun untuk kepentingan publik.

"Enggak (menghentikan), kalau menghentikan kan itu juga kegiatan untuk masyarakat, tidak untuk private," ujar Andri di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (2/11/2017).

Jika proyek itu dihentikan, lanjut Andri, pembangunannya akan rampung lebih lama lagi. Sementara masyarakat saat ini menunggu proyek-proyek itu selesai.

"Kalau dihentikan, prosesnya juga merugikan masyarakat, selesainya lama ya kan, dan masyarakat juga kan masih menunggu jadi biar cepat," kata Andri.

Baca juga : Ini 10 Proyek di Jakarta yang Tidak Punya Analisis Dampak Lalu Lintas

Oleh karena itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan memanggil kontraktor seluruh proyek itu agar segera menyelesaikan analisis dampak lalu lintasnya.

"Pak Gubernur menugaskan kepada Sekda (Sekretaris Daerah DKI, Saefullah) untuk mengundang agar segera mengajukan permohonan dengan desainnya seperti apa," ucap Andri.

Anies sebelumnya mengatakan, ada 10 proyek infrastruktur yang sedang dibangun di Jakarta tidak memiliki analisis dampak lalu lintas. Akibatnya, kemacetan parah terjadi di titik-titik pembangunan itu.

6 dari 10 proyek itu dikerjakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yakni flyover Pancoran, flyover Cipinang Lontar, flyover Bintaro, underpass Mampang-Kuningan, underpass Kartini, dan underpass Matraman.

Sementara itu, 4 proyek lainnya dikerjakan oleh pemerintah pusat. Keempat proyek itu di antaranya pembangunan light rail transit (LRT) Cawang-Dukuh Atas, Tol Depok-Antasari, Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), dan 6 ruas Tol Dalam Kota.

Kompas TV Transjakarta akan mengalihkan 6 rute bus Transjakarta untuk menghindari kemacetan akibat proyek jalan yang bersinggungan dengan rute bus Transjakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com