Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita "Teman Ahok" Menjenguk Ahok di Mako Brimob

Kompas.com - 08/11/2017, 05:46 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Basuki Tjahaja Purnama memang sudah mendekam di dalam penjara. Namun, pria yang akrab disapa Ahok itu masih terus menerima dukungan dari orang-orang dekatnya.

Kelompok relawannya, Teman Ahok, mendapat kesempatan menjenguk Ahok di Mako Brimob, Selasa (7/11/2017). Juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, menceritakan pengalaman mereka bertemu kembali dengan Ahok.

"Seperti biasa, enggak irit ngomong, apa adanya, semuanya diceritakan," ujar Amalia kepada Kompas.com, Selasa.

Teman Ahok datang dengan formasi lengkap. Semua pendirinya yang terdiri dari Amalia, Singgih Widiyastono, Aditya Yogi Prabowo, Muhammad Fathony, dan Richard Haris Purwasaputra serta dua pengurus inti bersama-sama menjenguk Ahok. Amalia bersyukur karena kondisi Ahok tetap sehat dan bersemangat.

"Ya, kayak Bapak biasanya, sih. Bersemangat dan energinya enggak habis-habis," ucapnya.

Baca juga: Ahok: Pokoknya Nyesel Deh Orang-orang yang Kirim Saya ke Penjara...

Ahok juga masih bangun pagi seperti kebiasaannya dulu saat masih bertugas di Balai Kota. Tidak hanya itu, Ahok kini lebih langsing dan perutnya mengecil.

Kata Amalia, Ahok banyak bercerita bagaimana dirinya terus belajar berpikir positif dalam kondisi yang terbatas. Ahok bercerita bagaimana dirinya berdamai dengan kondisinya yang sekarang dan bersyukur dengan keadaannya.

Terdakwa kasus dugaan penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengikuti sidang pembacaan putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (9/5/2017). Majelis hakim menjatuhkan hukuman pidana 2 tahun penjara. Basuki Tjahaja Purnama dan kuasa hukumnya menyatakan banding. POOL / KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Terdakwa kasus dugaan penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengikuti sidang pembacaan putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (9/5/2017). Majelis hakim menjatuhkan hukuman pidana 2 tahun penjara. Basuki Tjahaja Purnama dan kuasa hukumnya menyatakan banding.

Di luar itu, tidak ada yang berbeda. Ahok yang mereka kenal tetap ada di sana. Ahok mendominasi pembicaraan dan bersemangat menjawab pertanyaan-pertanyaan para relawannya.

Pertemuan kemarin seolah menjadi obat rindu bagi Teman Ahok dan untuk Ahok sendiri. Kesempatan itu juga digunakan Ahok untuk menyemangati relawannya yang sedang berjuang dengan urusannya masing-masing.

"Bapak selalu support sama kegiatan kami as personal, apalagi kami lagi pursue study masing-masing," ujar Amalia.

Baca juga: Ditanya Apakah Akan Kembali ke Dunia Politik, Jawaban Ahok...

"Sempat cerita juga soal tawaran masuk beberapa partai dan secara serius ke politik, tetapi sejauh ini Bapak cuma kasih saran-saran normatif saja," tambah Amalia.

Pertemuan singkat itu meninggalkan kesan pada Amalia dan teman-temannya. Saat mereka akan berpisah, Ahok menyampaikan bahwa apa yang dia alami sekarang adalah pertolongan Tuhan. Setelah berdamai dengan kondisinya, hal yang perlu dilakukan Ahok saat ini adalah menanti kebebasannya.

"Setelah memahami arti pertolongan Tuhan, ujian selanjutnya yang lebih berat adalah menanti," kata Amalia mengulang pernyataan Ahok.

Baca juga: Ahok dan Surat Penyemangat dari Rutan Mako Brimob...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com