JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi sejauh ini belum menemukan adanya indikasi gangguan kejiwaan dari Ryan Helmi. Helmi merupakan penembak mati istrinya yang bernama dokter Lety.
"Saya tadi bertanya, seperti apa dia menyiapkan semua. Ditanya juga dia jawab, siapa namanya, siapa keluarganya semuanya (dijawab) lancar," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Jumat (10/11/2017).
Atas dasar itu, kata Argo, penyidik merasa belum perlu memeriksa kejiwaan Helmi. Sebab, tak ditemukan indikasi gangguan jiwa pada dokter kecantikan itu.
Baca juga : Tutupi Wajahnya, Helmi Mengaku Tembak Dokter Lety karena Diperintah
"Untuk saat ini belum dilaksanakan untuk pemeriksaan kejiwaan. Kepolisian juga punya dokter, tapi saat ini kita belum perlu. Kenapa belum perlu? Karena setiap ditanya, jawab sesuai dengan pertanyaan penyidik," kata Argo.
Baca juga : Usai Shalat Jumat, Jasad Dokter Lety Dimakamkan di TPU Kemiri
Lety ditembak Helmi di klinik Azzahra, Jakarta Timur, Kamis (9/11/2017) sekitar pukul 14.00. Saat itu, dia sedang bersama dua karyawannya di ruang pendaftaran klinik. Tiba-tiba, datang Helmi.
Saat mengetahui kedatangan sang suami, Lety ke luar ruangan untuk menghampirinya. Tak lama berselang, dia dan Helmi terlibat cekcok hingga terdengar suara letusan tembakan sebanyak enam kali.
Seusai melepaskan tembakan, Helmi langsung melarikan diri. Sementara sang istri tewas terkena tembakan Helmi.
Baca juga : Cerita Kakak Dokter Lety, Helmi Pernah Coba Bakar Adiknya