Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jangan Sampai Ada Rezim Dendam antara Gubernur yang Lalu dan Sekarang"

Kompas.com - 14/11/2017, 14:03 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta Santoso mengritik rencana Pemprov DKI Jakarta tidak memberikan penyertaan modal daerah (PMD) kepada sejumlah SKPD.

Santoso tidak ingin ada kesan pemerintah saat ini dendam dengan pemerintah sebelumnya, khususnya terkait penyusunan Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS).

"Jangan sampai ada rezim dendam antara gubernur yang lalu dan sekarang. Karena yang lalu kan yang mengajukan di bulan Juli KUA-PPAS itu, lalu rezim baru langsung habisi. Ini enggak elok menurut saya," ujar Santoso dalam rapat Banggar di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Selasa (14/11/2017).

Santoso menyebut KUA-PPAS tahun 2018 sebagai KUA-PPAS campuran pemerintahan lalu dan sekarang. Sebab KUA-PPAS diajukan pada era Djarot Saiful Hidayat dan dibahas pada era Anies Baswedan.

Baca juga : Anies Maklum Programnya Belum Masuk KUA-PPAS 2018

Sebagai ketua komisi yang membahas masalah pemberian PMD ini, Santoso mengatakan tiap BUMD tidak asal dalam mengajukan proporsal permintaan PMD. Semua pengajuan dilakukan dengan kajian terlebih dahulu.

Misalnya, BUMD PD Pembangunan Sarana Jaya yang mendapat penugasan TOD (transit oriented development) Lebak Bulus. BUMD tersebut menjadi salah satu yang akan dihapus PMD-nya.

"Bisnis TOD kalau Pemprov tidak tangkap itu, maka akan dikuasai swasta. Padahal ini bisa hasilkan PAD (pendapatan asli daerah) bagi kita. Kalau dibiarkan dikasih swasta, enggak menguntungkan Pemprov DKI," ujar Santoso.

Terkait itu, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan itu merupakan usulan yang akan disepakati dalam rapat banggar ini. Khusus untuk TOD, Saefullah mengatakan Pemprov DKI pasti akan mengambil keuntungan dari tren bisnis itu.

"Tapi peran pemda adalah kita memungut pajak-pajak atas aktivitas di TOD itu karena APBD kita kan dari 13 objek pajak," ujar Saefullah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com