Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Sewa Lapak di Trotoar Tanah Abang Rp Sejuta, Kini Rp 500 Ribu

Kompas.com - 15/11/2017, 16:52 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa pedagang yang menduduki jalur pedestrian di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, menyebut harga sewa lahan di trotoar saat ini hanya Rp 500.000 per bulannya.

Harga itu hanya setengah dari harga sebelum Tanah Abang sempat tertata rapi pada era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.

Maesaroh (42), seorang PKL yang berjualan di trotoar, mengaku turun ke jalan karena tahu harga sewa yang murah tersebut. Dia juga memiliki toko di Pasar Blok F Tanah Abang.

"Di kios biar suami saya yang jaga, saya pindah ke sini. Harga sewanya murah cuma Rp 500.000 sebulan, tapi yang beli lebih banyak," kata dia.

Menurut Maesaroh, sebelumnya, harga sewa lahan bisa mencapai Rp 1 Juta untuk periode satu bulan. Saat ini, harga menjadi Rp 500.000 per bulannya.

Baca juga : Sejumlah PR Anies-Sandi di Pasar Tanah Abang...

Michael, salah seorang PKL, mengatakan hal serupa. Menurut dia, turunnya harga itu sejak salah seorang tokoh yang terkenal sebagai penguasa Tanah Abang, tidak lagi "bertaring".

Menurut dia, selain harga sewa yang murah, penarikannya pun hanya dilakukan sebulan sekali oleh beberapa orang.

"Waktu itu premannya banyak, yang minta enggak cukup sekali dalam sehari," ucapnya.

Baca juga : Tak Hanya Soal PKL, Sandi Juga Akan Tangani Sistem Parkir Berulang di Pasar Tanah Abang

Pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang kembali marak jelang bulan Ramadhan, Jakarta Pusat, Jumat (3/6/2016). PKL paling banyak berada di seberang Stasiun Tanah Abang.KOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA Pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang kembali marak jelang bulan Ramadhan, Jakarta Pusat, Jumat (3/6/2016). PKL paling banyak berada di seberang Stasiun Tanah Abang.

Ridho (37), seorang penjual tas wanita, juga mulai turun ke jalan. Dia mengaku berani melakukan itu sejak Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tak lagi menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.

"Enak di sini, sewa murah, tapi omset bisa 10 juta sehari kalau lagi bagus," ujarnya.

Mengenai adanya sewa lahan di trotoar ini, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham " Lulung" Lunggana mengaku tidak tahu. Lulung menyebut pedagang bodoh jika mau menyewa lapak di trotoar.

Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) kembali memadati Jalan Kota Bambu, depan Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (8/6/2014). Meskipun sudah ditertibkan petugas, sejumlah PKL masih tetap nekat berjualan di pinggr Jalan. Hal itu dapat menggang arus lalu lintas di kedua arah.WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) kembali memadati Jalan Kota Bambu, depan Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (8/6/2014). Meskipun sudah ditertibkan petugas, sejumlah PKL masih tetap nekat berjualan di pinggr Jalan. Hal itu dapat menggang arus lalu lintas di kedua arah.

"Kalau di trotoar ada sewa-menyewa, itu namanya bodoh. Kan, ketahuan datang trantib setiap hari," ujar Lulung di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Rabu (15/11/2017).

Baca juga : Sejak 30 Tahun Lalu, di Pasar Tanah Abang Sudah Ada PKL Liar

Menurut dia, tempat yang bisa disewakan adalah lahan yang bukan area publik. Lulung mengaku punya lahan kosong yang dikelola perusahaan anaknya di kawasan Tanah Abang.

Lahan tersebut digunakan untuk tempat berdagang PKL. Hal itu agar para pedagang tidak tumpah ke trotoar.

"Saya punya lahan pribadi, datang ke PPM belakang itu punya saya. Nah, di situ dikelola oleh teman-teman supaya pedagang ini pada enggak ke trotoar," ujar Lulung.

Baca juga : Lulung: Kalau Ada Sewa-Menyewa di Trotoar, Itu Namanya Bodoh

Kompas TV Pasca penertiban, para pedagang kembali berjualan di atas trotoar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com