Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyesalan NW, Ibu yang Tega Bunuh Anaknya karena Sering "Ngompol"

Kompas.com - 21/11/2017, 08:37 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Senin (20/11/2017) siang, halaman depan sebuah indekos di gang di Jalan Mangga I, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, ramai dipenuhi warga.

Sejumlah polisi tampak hilir mudik di sekitar lokasi tersebut. Tak sedikit pengguna jalan yang melintas memperlambat laju kendaraannya untuk mencari tahu penyebab keramaian ini.

Sekitar pukul 11.00, sejumlah mobil polisi tiba di lokasi tersebut. Di salah satu mobil, sejumlah petugas berkerumun. Di dalam mobil tersebut, polisi membawa NW (25), wanita yang tega membunuh anak kandungnya pada Sabtu (11/11/2017).

Saat itu, NW tak kunjung keluar dari mobil polisi meski telah dibujuk sejumlah polwan. Ternyata, alasannya malu.

NW tak siap berhadapan dengan puluhan warga dan awak media yang telah menunggunya untuk menjalani proses rekonstruksi.

Baca juga: Warga Soraki Ibu yang Bunuh Anak Kandungnya

Mau tak mau, NW pun keluar dari mobil. Dengan baju lengan panjang berwarna merah kecoklatan dan penutup kepala berwarna hitam, NW terus menunduk dan tak membiarkan wajahnya tersorot kamera.

Menembus kerumunan warga, NW mendapat sorakan keras dari warga. NW tetap menunduk sambil membenamkan wajahnya di lengan polwan yang mengiringinya.

Hari itu, reka ulang adegan pembunuhan atau rekonstruksi dilakukan. Tepatnya di sebuah kamar di lantai dua indekos, tempat NW dan putranya, GW (5), selama ini tinggal.

Awak media tak diizinkan menyaksikan secara langsung 37 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi tersebut.

Baca juga: Ibu yang Bunuh Anaknya Peragakan 37 Adegan dalam Rekonstruksi

Rekonstruksi di TKP pembunuhan NW oleh ibu kandungnya di Jalan Mangga I, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (20/11/2017).Kompas.com/Sherly Puspita Rekonstruksi di TKP pembunuhan NW oleh ibu kandungnya di Jalan Mangga I, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (20/11/2017).
Dari luar ruangan terdengar suara tangis NW. Namun, sekali lagi, awak media tak dapat menyaksikan secara langsung apa yang terjadi di dalam.

Setelah satu jam, rekonstruksi usai. Polisi memastikan sejumlah adegan yang diperagakan sesuai dengan keterangan pelaku dan para saksi. Hasil rekonstruksi pun akan digunakan untuk melengkapi berkas penyidikan yang akan diserahkan ke pihak Kejaksaan.

Kondisi kejiwaan NW

Publik dibuat heran dengan alasan NW membunuh putra kandungnya. NW mengatakan nekat membunuh karena kesal putranya sering mengompol.

Publik bertanya-tanya, jangan-jangan NW tak waras.

Polisi memastikan NW dalam keadaan waras. Hal ini diungkapkan polisi setelah menerima hasil observasi kejiwaan NW.

Halaman:


Terkini Lainnya

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Megapolitan
Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan 'Mayday!' lalu Hilang Kontak

Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan "Mayday!" lalu Hilang Kontak

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Megapolitan
Polisi: Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh dan Tak Ada Luka Bakar

Polisi: Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh dan Tak Ada Luka Bakar

Megapolitan
Nasib Pejabat Kemenhub Dicopot dari Jabatan Buntut Injak Kitab Suci demi Buktikan ke Istri Tak Selingkuh

Nasib Pejabat Kemenhub Dicopot dari Jabatan Buntut Injak Kitab Suci demi Buktikan ke Istri Tak Selingkuh

Megapolitan
Jambret Ponsel Pelajar, Pengemudi Ojol Dikejar Polantas di Bekasi

Jambret Ponsel Pelajar, Pengemudi Ojol Dikejar Polantas di Bekasi

Megapolitan
Polisi Masih Tunggu Izin Keluarga untuk Otopsi Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD

Polisi Masih Tunggu Izin Keluarga untuk Otopsi Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Luka-luka Diserang Gangster, Remaja di Depok Ditolong Warga ke Rumah Sakit

Luka-luka Diserang Gangster, Remaja di Depok Ditolong Warga ke Rumah Sakit

Megapolitan
Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Megapolitan
Jatuhnya Pesawat Latih Tecnam P2006T di BSD: Pilot, Kopilot, dan Teknisi Tewas di TKP

Jatuhnya Pesawat Latih Tecnam P2006T di BSD: Pilot, Kopilot, dan Teknisi Tewas di TKP

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 20 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 20 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong | Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba

[POPULER JABODETABEK] Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong | Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Megapolitan
RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com