Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusuri Kawasan Kota Tua di Siang Hari yang Sepi dari PKL

Kompas.com - 21/11/2017, 14:32 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Trotoar yang berada di sekitar kawasan Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat seperti Jalan Lada, Jalan Kunir dan Asemka terlihat sepi dari aktivitas para pedagang kaki lima (PKL). Hal tersebut dibuktikan setelah Kompas.com menelusuri jalan-jalan tersebut.

Kompas.com memulai penelusuran dari Jalan Lada yang berada tak jauh dari Pintu Selatan Stasiun Jakarta Kota. Di sepanjang trotoar Jalan Lada, tak satu pun PKL yang berjualan di atas trotoar.

Trotoar sepanjang Jalan Lada terlihat dipasangi pagar pembatas antara trotoar untuk pejalan kaki dan jalan raya untuk kendaraan bermotor.

Meski demikian, justru di pinggir pagar pembatas tepatnya di atas Jalan Lada, para PKL menjual makanan dan minuman dengan menggunakan gerobak. Di sana juga terdapat angkutan umum atau angkot yang berhenti di pinggir pagar pembatas.

"Biasanya di sini banyak pedagang yang jualan, jualan macam-macam. Ada HP, kaos kaki, buah, makanan," kata Riska salah seorang pejalan kaki yang baru saja keluar dari pintu Selatan Stasiun Jakarta Kota kepada Kompas.com, Selasa (21/11/2017).

Baca juga : Temui Sandiaga, PKL Kota Tua Minta Kelonggaran Waktu Jualan di Trotoar

Trotoar Jalan Asemka sepi dari aktivitas PKL.IWAN SUPRIYATNA/KOMPAS.com Trotoar Jalan Asemka sepi dari aktivitas PKL.
Riska mengaku cukup nyaman dengan kondisi Kota Tua kini. Karena biasanya, saat dirinya melintas di sekitar jalan tersebut pasti berdesakan dengan para pejalan kaki dan para PKL yang sedang berjualan.

"Lebih baik lah, ini saya mau lanjut ke halte Transjakarta," ucapnya seraya berlalu.

Beralih dari Jalan Lada, Kompas.com berjalan menuju Jalan Asemka dengan melewati terowongan penyebrangan yang menghubungkan antara trotoar pejalan kaki dengan shelter Transjakarta.

Sama seperti Jalan Lada, kondisi trotoar di sepanjang Jalan Asemka sepi dari aktivitas PKL. Di pinggir trotoar hanya terlihat beberapa ojek sepeda dan beberapa orang yang menggelar jasa tukar uang receh.

Baca juga : PKL dan Parkir Liar di Kota Tua Jadi Penyebab Sepinya Lokbin Cengkeh

"Jadi sepi, biasanya ada saja yang pakai jasa saya," ucap Hermanto salah seorang ojek sepeda.

Hermanto yang mengaku sudah sekitar 5 tahun bekerja sebagai ojek sepeda di Jalan Asemka, memilih tetap mangkal di tempat biasa dirinya mengangkut penumpang.

"Mau kemana lagi, di sana enggak boleh, di situ enggak boleh, di sini aja lah," ucapnya.

Trotoar Jalan Kunir sepi dari aktivitas PKL.IWAN SUPRIYATNA/KOMPAS.com Trotoar Jalan Kunir sepi dari aktivitas PKL.
Menurut Hermanto, trotoar akan dipadati PKL jika hari sudah larut malam. Hanya saja, tak ada warga yang berbelanja.

"Yang belanja siapa kalau malam? Hantu?" tutur Hermanto.

Setelah berbincang dengan Hermanto, Kompas.com melanjutkan penelusuran ke Jalan Kunir. Lagi-lagi tak ada PKL yang melakukan aktivitasnya. Hanya nampak beberapa para pelancong yang hilir mudik di atas trotoar Jalan Kunir.

"Enak ya sepi, ini saya bisa bawa anak pakai stroller malah. Tadinya boro-boro," ucap Indah salah seorang ibu yang membawa serta keluarganya untuk menikmati Museum Kota Tua.

Baca juga : PKL Kota Tua Tagih Janji Pemprov DKI Promosikan Lokbin Cengkeh

Indah yang berasal dari Bandung Jawa Barat ini mengaku sudah cukup sering mendatangi Kawasan Kota Tua untuk sekadar berwisata dan berbelanja. Namun, Indah baru mengetahui sudah tak ada PKL lagi di sana.

"Tadinya kalau belanja di sini, tapi ini (PKL) sudah pada enggak ada, bingung juga mau (belanja) ke mana," ucap Indah seraya berlalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com