Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN: Narkoba Cair di Diskotek MG, Model Lama, Modus Baru

Kompas.com - 18/12/2017, 13:40 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi DKI Jakarta Brigjen (Pol) Johny P Latupeirissa mengatakan, kasus narkoba cair yang ditemukan di diskotek MG Club Internasional Tubagus Angke, Jakarta Barat, merupakan model lama dengan modus baru.

"Kalau ditanya jenis atau barangnya, itu sudah ada. Nah, ini yang baru itu lebih tepatnya soal modus kemasan karena dia pakai air mineral, itu beda dari lainnya," ucap Johny saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/12/2017).

Johny mengatakan, biasanya penggunaan narkoba cair dicampur atau dilarutkan dengan minuman ringan. Sementara narkoba yang ditemukan di diskotek MG modusnya dilarutkan ke dalam air mineral. Ia mengatakan baru menemukan modus ini selama bekerja di BNNP DKI Jakarta.

"Dari hasil tes urine pengguna, kami temukan kandungan ya itu-itu juga karena kami temukan adanya metamfetamin yang merupakan zat pada sabu," ujarnya.

Baca juga: Satpol PP Curigai Diskotek Lain yang Jadi Tempat Penyalahgunaan Narkoba

Dari hasil temuan, terindikasi narkoba dilarutkan di dalam air mineral berukuran 330 mm dan dikombinasikan dengan beberapa zat lainnya. Hal ini dia paparkan setelah melihat tempat kejadian perkara (TKP).

"Saat kemarin melihat di TKP karena ada banyak zat-zat di sana, itu (narkoba cair) diproses dengan berbagai campuran zat sehingga hasilnya itu MDMA, yang mana MDMA ini merupakan bahan baku untuk sabu," tuturnya.

Kompas TV Petugas menyita puluhan botol plastik berisi narkoba di diskotek MG.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com