Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Bayar Trayek Rp 200.000 tapi Trayek Diubah Tak Ada Sosialisasi"

Kompas.com - 22/12/2017, 14:11 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para sopir angkot rute Tanah Abang dari sejumlah tempat menyatakan kecewa dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang bertindak semena-mena terkait penutupan jalan Jati Baru Raya di depan Stasiun Tanah Abang mulai pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB yang diberlakukan sejak Jumat (22/12/2017) ini.

Menurut para sopir angkot itu, tak pernah ada sosialisasi penutupan rute tersebut, padahal para sopir telah membayar biaya trayek sebesar Rp 200.000 setiap 8 bulan.

"Kami kan bayar trayek ke Dishub, 200 ribu setiap 8 bulan," kata John, sopir angkot M08 rute Tanah Abang-Kota kepada Kompas.com, Jumat.

Menurut John, perpanjangan trayek harus dilakukan setiap 8 bulan sekali. Jika trayek tidak diperpanjang, angkot akan diangkut dan diminta berhenti beroperasi.

"Kalau enggak perpanjang terus ketahuan di surat belum diperpanjang, mobil dikandangin," kata John sambil menunjukan selembar kertas bukti perpanjangan trayek.

Baca juga : Warga: Ngaco Nih, Jadi Jalan Jauh Mau Naik Angkot di Tanah Abang

Samuel, juga sopir angkot di rute yang sama, mengatakan percuma membayarkan perpanjangan trayek setiap 8 bulan tersebut. Setiap perubahan rute, Dishub langsung merubahnya tanpa melakukan sosialisasi terlebih dahulu.

"Kalau kami sih disuruh bayar ya kami taat, tapi kalau selalu seperti ini sama saja bohong," kata Samuel.

Samuel mengaku hanya bisa pasrah dengan kebijakan-kebijakan yang diterapkan.

"Mau gimana lagi, mau enggak mau tetap harus bayar, kalau ada razia mobil enggak bisa jalan," ujar Samuel.

Baca juga : Jalan Jatibaru Raya Ditutup, Sopir Angkot Tanah Abang Berencana Mogok

Dadang, seorang sopir angkot yang lain, bahkan mengaku akan beralih profesi menjadi sopir taksi online atau ojek online.

"Angkot sudah susah, geser sana geser sini, ubah sana ubah sini, pusing, mending grab aja atau jadi gojek," kata Dadang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com