Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga: "Ngaco" Nih, Jadi Jalan Jauh Mau Naik Angkot di Tanah Abang

Kompas.com - 22/12/2017, 10:03 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah masyarakat yang baru keluar dari Stasiun Tanah Abang merasa kebingungan dengan rekayasa lalu lintas yang dilakukan di depan Stasiun Tanah Abang, Jumat (22/12/2017).

Anwar, salah satu penumpang yang baru keluar dari Stasiun Tanah Abang, terlihat kebingungan saat melihat sejumlah transjakarta dan penutupan jalan yang dilakukan di kawasan itu.  Anwar ingin mencari angkot M10 yang biasa membawa dia menuju Tarakan.

Namun, pagi ini dia tak melihat satu pun angkot tersebut. Anwar menanyai sejumlah warga lain yang sedang berada di depan stasiun.

"Bang, angkot M10 di mana ya?" tanya Anwar.

"Wah, kalau sekarang enggak bisa ambil angkot di sini bang, harus jalan sampai simpang sana baru dapat. Sekarang pakai transjakarta bang," jawab warga lain.

Kepada Kompas.com, Anwar mengatakan, setiap hari menggunakan angkot M10 yang biasa dinaiki di depan Stasiun Tanah Abang. Dia belum mengetahui akan ada rekayasa lalu lintas hari ini.

Anwar yang merupakan seorang pegawai swasta menilai, rekayasa itu tidak efektif karena bakal memperpanjang waktu perjalanannya.

"Ngaco nih. Jadi, jalan agak jauh, biasanya ambil angkot bisa di depan. Mau transjakarta gratis, kek, tetap saja lama," ujar Anwar.

Ratusan tenda mulai dipasang di depan Stasiun Tanah Abang, Jumat (22/12/2017).Kompas.com/David Oliver Purba Ratusan tenda mulai dipasang di depan Stasiun Tanah Abang, Jumat (22/12/2017).

Warga lainnya, Ida, merasa pembenahan yang dilakukan Pemprov DKI, khususnya untuk PKL di depan Stasiun Tanah Abang, sudah baik. Ida yang setiap hari melewati kawasan Tanah Abang dengan berjalan kaki sebelumnya merasa terganggu dengan PKL yang tidak tertata. Tetapi, dia mengaku bingung jika hendak menaiki angkot yang biasa digunakan.

"Sekarang, kan, sudah ditata, ada tendanya jadi lebih rapi. Kalau pejalan kaki ada jalurnya juga. Enggak apa-apa, sih, kalau begini, tapi angkot saya di mana, ya, ambilnya, he-he-he" ujar Ida.

Baca juga: Jalan di Depan Stasiun Tanah Abang Ditutup, Tenda PKL Masih Kosong

Seorang pegawai swasta, Nurul, meyakini dengan pembenahan yang dilakukan, Tanah Abang tidak lagi semrawut, khususnya di depan Stasiun Tanah Abang.

"Kalau saya sebagai pejalan kaki, sih, enggak masalah selama PKL-nya ditata," ujar Nurul.

Penataan Tanah Abang dalam jangka pendek, dua jalur yang ada di depan Stasiun Tanah Abang akan ditutup pukul 08.00-18.00. Satu jalur akan digunakan untuk PKL dan satu jalur lagi digunakan untuk jalur transjakarta.

Disediakan enam selter transjakarta dan 15 bus yang akan beroperasi dengan mengelilingi seluruh pasar. Dalam jangka panjang Pemprov DKI akan membangun transit oriented development TOD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com