Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Pakubuwono Spring yang Tertutup Saat Tembok Apartemen Roboh

Kompas.com - 29/12/2017, 19:58 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Project Manager Apartemen Pakubuwono Spring dari PT Total Bangun Persada, Merdi Ardiansyah, menyesali tewasnya 3 pekerja yang tertimpa tembok, Selasa (27/12/2017). Merdi meminta maaf, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI tak dilibatkan saat evakuasi korban.

"Mohon maaf damkar, mengkhawatirkan kalau ada armada (mobil damkar) masuk merapat, karena prosesnya memberikan vibrasi yang eksesnya jangan sampai terjadi hal-hal lain," kata Merdi di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta di kawasan Tugu Tani, Jumat (29/12/2017).

Merdi membenarkan proses evakuasi salah satu korban tewas memakan waktu hingga belasan jam. Hal ini dikarenakan pihaknya harus berhati-hati dalam mengangkat beton yang menimpa korban.

"Posisi beliau (korban tewas) di bawah beton, yang kami kalkulasikan akan kami treatment dulu, sehingga memperkecil ekses yang mungkin terjadi. Enggak bisa grasak-grusuk," ujarnya.

Baca juga: Sebelum Roboh, Tembok Pakubuwono Spring Diduga Bocor Setelah Gempa

Beberapa jam setelah peristiwa itu terjadi, lanjutnya, pekerja di lapangan panik dan kalut. Hal ini pula yang mengakibatkan gesekan antara beberapa pekerja dengan awak media.

"Kondisi panik, kalut, mungkin ekspresi penyampaian ke teman-teman (wartawan) juga tidak tepat. Itu yang mungkin terkespos," kata Merdi.

Baca juga: Polisi Sita Gambar Site Plan dan Besi Cor Pakubuwono Spring

Pihaknya masih mengikuti proses penyelidikan yang digelar polisi dan pemerintah. Selain itu, pihaknya juga masih mengurus administrasi ketenagakerjaan bagi para pekerjanya yang meninggal dunia. 

"Kami merasa terbantu terhadap proses investigasi, konstruksi tempat kami kerja sudah memenuhi kaidah tersebut. Kami berharap pihak Dinas Tenaga Kerja bisa segera memberikan masukan dari musibah ini pemicunya apa," ujarnya. 

Baca juga: Kadis Tenaga Kerja Sebut Ada Kelalaian dalam Robohnya Tembok Pakubuwono Spring

Tembok di salah satu bangunan di Apartemen Pakubuwono Spring, Kebayoran Lama, roboh, Selasa (26/12/2017) malam. Tiga pekerja tewas, sementara tiga lainnya terluka. Salah satu pekerja yang tewas baru dievakuasi 20 jam setelah terjebak di bawah reruntuhan.

Kompas TV Kapolres Jakarta Selatan menduga ada kelalaian pada proyek pembangunan Apartemen Pakubuwono Spring
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com