Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blok G Akan Dirobohkan dan Dibangun Ulang, PD Pasar Jaya Masih Buat Desainnya

Kompas.com - 04/01/2018, 16:34 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan, saat ini pihaknya masih membuat desain perencanaan atau detail engineering design (DED) Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Blok G akan dirobohkan dan dibangun ulang karena konstruksi bangunannya dinilai sudah tak layak.

"Kan kami lagi pursuing (mengejar) itu, lagi bikin DED," ujar Arief di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (4/1/2018).

Baca juga : PD Pasar Jaya: Lahan Lulung Kekecilan untuk Tampung Pedagang Blok G

Arief belum bisa memastikan kapan Blok G akan dirobohkan dan dibangun ulang. Hal yang pasti, kata dia, Blok G akan dirobohkan setelah PD Pasar Jaya memindahkan para pedagang ke tempat penampungan sementara.

Setelah dirobohkan, PD Pasar Jaya akan mengurus segala macam perizinan untuk membangun kembali Blok G.

"Kami harus urus izin, sebenarnya (mulai dibangun) dari izin selesai kami peroleh. Ada IMB (izin mendirikan bangunan), amdal (analisis dampak lingkungan)," kata Arief.

Arief menyebut pembangunan ulang Blok G kemungkinan membutuhkan waktu 2 tahun.

Dia berkaca pada pembangunan Rumah Susun Sewa Tingkat Tinggi Pasar Rumput, Jakarta Selatan, yang juga ditargetkan selesai dalam 2 tahun.

Baca juga : PD Pasar Jaya Dekati Lulung agar Lahannya Bisa Menampung Pedagang Blok G

Blok G nantinya diisi para pedagang yang semula berdagang di sana dan para pedagang yang bisa berjualan di Jalan Jatibaru.

Setelah Blok G dibangun ulang, nantinya dibangun jembatan penghubung (sky bridge) dari Stasiun Tanah Abang ke Blok G Pasar Tanah Abang. Dengan begitu, semua blok di Pasar Tanah Abang akan terhubung satu sama lain.

"(Pembangunan sky bridge) kami bisa gunakan skema public private partnership, bisa kemudian kami, bisa PT KAI, nanti kami duduk bareng," ucap Arief.

Kompas TV Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno masih mempertimbangkan lokasi penampungan sementara untuk pedadang di Tanah Abang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com