Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Akan Buat Survei Efektivitas Penataan Tanah Abang

Kompas.com - 06/01/2018, 07:15 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya akan membuat survei menguji efektivitas penataan Tanah Abang.

"Saya mau dalami lagi dengan survei. Oleh karena itu, kami mau launching survei minggu depan yang akan menguji efektivitas kebijakan ini," Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (5/1/2018).

Hal ini disampaikan Sandiaga setelah menyaksikan video yang dibuat Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) DKI Jakarta. Video itu berisi kondisi kawasan Tanah Abang setelah ditata. Dalam video tersebut ditampilkan testimoni tiga pengunjung Tanah Abang yang mengaku puas dengan penataan tersebut.

Namun, lanjutnya, pendapat tiga orang itu tidak merepresentasikan pengunjung Tanah Abang. 

Baca juga: Sandiaga: Kami Minta Bantuan Ombudsman yang Hits Banget untuk Pantau Tanah Abang

"Kalau kita lihat, itu yang saya sebut sebagai anekdot. Kita wawancara orang, dan selalu saya bilang, apakah ini representatif atau tidak? Tiga-tiganya (berkomentar) positif," ujar Sandiaga.

Ia mengatakan, penataan Tanah Abang juga dilakukan untuk mengubah perilaku warga dari menggunakan kendaraan pribadi menjadi transportasi umum. Dengan demikian, Sandiaga ingin mengetahui pendapat pengguna kereta rel listrik (KRL) serta angkutan umum setelah penataan Tanah Abang dilakukan.

Aktivitas jual beli di Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (22/12/2017). Sehubung keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, ruas jalan di depan stasiun ditutup untuk kendaraan bermotor pada pukul 08.00-18.00 WIB.MAULANA MAHARDHIKA Aktivitas jual beli di Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (22/12/2017). Sehubung keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, ruas jalan di depan stasiun ditutup untuk kendaraan bermotor pada pukul 08.00-18.00 WIB.
"Bagaimana tingkat kepuasan warga yang datang ke Tanah Abang, bukan yang hanya komentari social media feeding. Jadi, benar-benar orang yang datang ke Tanah Abang, datang mencaci Satpol PP, PKL yang dorong-dorong Dishub, dan lain-lain," tuturnya.

Baca juga: Wali Kota Jakpus: Saya Belum Terima Protes dari Orang-orang Tanah Abang

Sandiaga mengatakan, pada 19 Februari 2018, pihaknya akan melaporkan ke publik terkait hasil survei yang dilakukannya tersebut.

"Seperti teman-teman (awak media) yang mengikuti kampanye saya, saya hanya percaya survei yang saya kerjakan sendiri. Kalau survei yang tempat lain, ya saya enggak tahu, ya begitulah, enggak usah diperpanjang," ujar Sandiaga.

Kompas TV Pro Kontra masih mewarnai rencana revitalisasi blok G pasar Tanah Abang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com