Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Suasana "Coaching Clinic" OK OCE Tiap Sabtu di Kecamatan...

Kompas.com - 13/01/2018, 12:59 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Di semua kantor kecamatan di Jakarta, diadakan coaching clinic atau pelatihan bagi wirausaha yang tergabung maupun yang berminat bergabung dalam program kewirausahaan Pemprov DKI Jakarta, OK OCE.

Pada Sabtu (12/1/2018) di Kantor Kecamatan Kebayoran Baru, belasan pengusaha mikro, kecil, dan menengah mendatangi Sekretariat OK OCE sejak pagi.

Mereka berkonsultasi mengenai beragam hal, mulai dari produknya, manajemen, perizinan, hingga pemasaran.

Abdurrohim Sulaiman, warga Cipete yang berjualan dimsum misalnya, berkonsultasi kepada pelatih soal strategi manajemennya yang masih kurang.

Ia saat ini memiliki dua kios di lokasi binaan Masjid Agung Al-Azhar dan Pondok Labu.

"Saya ini bingung juga kalau ada reseller atau orang ambil banyak, sistemnya bagaimana yang baik," kata Abdurrahman.

"Bapak bisa sistem bayar dulu, baru barang dikasih, kalau sekarang kan Bapak kerepotan kalau harus menagih-nagih," kata Fazrul, sang pelatih.

Abdurrahman selama ini memproduksi sendiri dimsum bersama istrinya. Di pasaran, "Dimsum Gaul" miliknya dijual Rp 20.000 isi enam buah.

Baca juga : Cerita Mereka yang Terbantu Program OK OCE

 

Selain soal sistem penjualan, Abdurrahman mengaku keteteran menghadapi banyaknya pesanan. Ia pun disarankan untuk "naik kelas" dengan menambah daya produksi dan karyawan.

Selain Abdurrahman, ada penjual kue nastar, cheese stick, dan soes coklat yang datang berkonsultasi.

Kepala Satuan Pelaksana OK OCE Kebayoran Baru Yanti meminta mereka yang baru datang ini untuk mendaftar menjadi anggota.

Mereka akan diundang pelatihan mindset atau cara berpikir agar mempunyai semangat menjadi pengusaha.

"Biasanya setelah pelatihan pertama, mereka sudah punya gambaran ingin berjualan apa, apakah mau menjadi produsen, atau reseller, kemudian seperti apa, nanti itu semua kita dampingi sampai jadi," ujar Yanti.

Yanti mengatakan, pihaknya kemudian membimbing para pengusaha ini untuk membuat BPJS Ketenagakerjaan dan NPWP agar bisa terdaftar resmi sebagai UMKM DKI Jakarta.

Sejak awal berdirinya OK OCE beberapa bulan lalu, Yanti mengklaim sudah ada 1.158 pengusaha yang jadi amggota OK OCE Kebayoran Baru.

"Kami juga dapat permintaan pelatihan dari mana-mana. Biasanya kalau saya buka pendaftaran untuk 90 orang, yang datang bisa 100 lebih," ujarnya.

Baca juga : Anies Berharap Ibu-ibu PKK Aktif Ikut Pelatihan OK OCE

Beberapa pedagang yang datang Sabtu ini, pulang dengan berbagai masukan, baik soal saran pengemasan produk maupun soal peluang usaha.

Mereka tergabung dalam grup Telegram, dan bisa berkonsultasi tak hanya tatap muka, tetapi melalui ponsel dengan para pelatih di Kebayoran Baru.

"Besok anggota-anggota kami akan jualan di CFD Antasari," kata Yanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com