Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Ceritakan Upaya Penggagalan Penyulundupan Sabu 40 Kg

Kompas.com - 19/01/2018, 22:31 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani menceritakan upaya Direktorat Jenderal Bea dan Cukai serta Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam mengungkap penyelundupan sabu 40 kg dari Penang, Malaysia menuju Aceh.

Menurut Sri, awal proses penangkapan tersangka bermula dari informasi intelijen mengenai upaya penyulundupan sabu melalui jalur laut yang diperolah Bea Cukai dan BNN pada 9 Januari 2018.

"Tim patroli Bea Cukai dengan kapal BC 15021 Kantor Wilayah Bea Cukai Aceh melalukan penyisiran di perairan Idi Rayeuk, Aceh Timur, dan melakukan pengejaran speedboat yang mengangkut narkoba," kata Sri di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (19/1/2018).

Menurut Sri Mulyani, upaya itu mendapat kendala karena speedboat memasuki daerah sungai sehingga kapal tidak bisa mengikutinya. Petugas laut berkoordinasi dengan petugas gabungan BNN dan Bea Cukai untuk penyelidikan.

Baca juga : Awal 2018, BNN dan Bea Cukai Sita 40 Kg Sabu dari Malaysia

Pada 10 Januari 2018, petugas berhasil mengikuti dan menangkap pelaku berinisial HR yang diduga penerima sabu di Desa Bagok, Aceh Timur.

"Dari tangan HR, petugas saat mendapatkan 19 bungkus sabu di dalam karung," ucap Sri.

Pengembangan dilakukan hingga akhirnya menangkap AM sebagai pihak yang menyerahkan sabu ke HR. Selanjutnya petugas meringkus JN yang berperan mengambil sabu di tengah laut dan SN yang bertindak memindahkan sabu dari speedboat ke motor milik HR.

"Setelah menggali informasi, petugas mendapat kabar bahwa AM sebelumnya sudah mengambil sabu seberat 39 kg yang dibungkus di Perairan Selat Malaka bersama JN. Sekitar 10 bungkus sabu disimpan di kapal yang sedang diperbaiki di sungai Kuala Bagok," beber Sri.

SN dan AM kemudian mengaku sudah menyerahkan sabu kepada HR sebayak 28 bungkus, tapi yang saat itu disita hanya 19 bungkus.

"Ternyata sisanya 10 kg lagi disimpan di dalam tanah di perkarangan rumah SN, dekat dengan kandang ayam. Semua paket terbungkus dalam kemasan teh yang beraroma untuk mengelabuhi petugas Bea Cukai," kata Sri.

Dari kasus itu ada empat tersangka warga Indonesia yang masuk dalam jaringan narkoba Malaysia-Aceh dan terancam hukuman mati. Keempatnya mengatakan dikendalikan oleh pelaku berinisial DB yang kini masih buron.

Sri juga mengatakan, sejak BNN dan Bea Cukai bersinergi menekan angka penyelundupan narkoba di beberapa pelabuhan besar seperti Tanjung Perk dan Belawan, importir mencari jalur alternatif.

"Modus mereka sekarang pindah masuk ke pelabuhan tikus atau perbatasan. Semakin kita kencang di pelabuhan besar, mereka akan ke bagian timur atau pelabuhan yang pengamanannyan lemah," ucap Sri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com